Jakarta, TAMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan Indonesia masih punya peluang besar mendongkrak lifting atau bikinan siap jual minyak dan gas bumi (Migas). Hal ini mampu dilaksanakan dengan menggarap ladang baru serta membuatkan Wilayah Kerja (WK) eksisting.

 

“Sekarang ini kita sedang mengupayakan biar ada pengembangan sumber-sumber (Migas) gres sehingga kita mampu menemukan migas. Kalau gasnya baiklah, jika minyaknya perlu waktu,” kata Arifin dalam keterangan resmi, Senin (20/1).

 

Arifin mengakui, proses alamiah mirip jumlah dan waktu mengakibatkan terjadinya penurunan bikinan migas pada dekade terakhir. Kondisi ini menjadi tugas besar dirinya dikala ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo guna menuntaskan masalah tersebut.

 

“Hal yang paling utama (arahan Presiden) ialah bagaimana bisa meningkatkan lifting migas sebab memang dalam beberapa tahun ini bikinan migas kita menurun,” lanjut Arifin.

 

Saat ini, Pemerintah mempercayakan kepada Pertamina sebagaiperusahaan pelat merah untuk mengurus beberapa WK yang sudah selsai era kontraknya dan dikembalikan oleh negara. “Pertamina diperintahkan untuk alih kelola dan mengembalikan produktivitas (WK terminasi),” tegas Arifin.

 

Pemerintah sendiri memutuskan lifting Migas pada APBN 2020 sebesar 1.946 Million of Barrels of Oil Equivalent Per Day (MBOEPD), dengan detail 755 MBOEPD dari minyak dan 1.191 MBOEPD dari migas. Optimisme terhadap capaian target lifting migas tampakdari 12 proyek migas yang diproyeksikan berjalan tahun 2020 ini.

 

Adapun 12 proyek yang direncanakan beroperasi selaku berikut:

 

  1. Proyek Bukit Tua Pashe-3 yang dikerjakan oleh Petronas Carigali Ketapang III Ltd. dengan kapasitas fasilitas bikinan 31,5 juta persyaratan kaki kubik per hari (MMscfd) dan perhitungan produksi 31,5 MMscfd. Saat ini operator dalam tahapan pengerjaan engineering, procurement, dan construction (EPC). Proyek ini dijadwalkan berproduksi Januari 2020.

 

  1. Proyek Grati Pressure Lowering yang dijalankan oleh Ophir Indonesia (Sampang) Pty. Ltd. dengan kapasitas fasilitas produksi 30 MMscfd dan perhitungan buatan 30 MMscfd. Tahapan ketika ini yaitu pengerjaan EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Maret 2020.

 

  1. Proyek Buntal-5 yang dijalankan Medco Energi dan direncanakan akan berproduksi pada Maret 2020. Sama dengan Bukit Tua Pashe-3, mulanya proyek ini masuk dalam daftar proyek onstream tahun kemudian tetapi terpaksa tak mampu beroperasi. Hal ini lantaran rig untuk pengeboran proyek tidak kunjung datang alasannya masih digunakan di Vietnam.

 

  1. Proyek Sembakung Power Plant dilaksanakan oleh PT Pertamina EP dengan tahapan saat ini adalah pengerjaan EPC. Proyek ini dijadwalkan beroperasi pada Februari 2020.

 

  1. Proyek Randu Gunting yang dikerjakan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) Randu Gunting dengan kapasitas fasilitas buatan 5 MMscfd dan estimasi produksi 3 MMscfd. Tahapan ketika ini adalah pembuatan Front End Engineering Design (FEED) atau desain detail rekayasa dan direncanakan berproduksi Mei 2020.

 

  1. Proyek Kompresor Betung yang dilaksanakan oleh PT Pertamina EP dengan kapasitas kemudahan produksi 15 MMscfd dengan perhitungan mencapai 15 MMscfd. Tahapan yang ketika ini dilaksanakan oleh operator yakni pembuatan EPC dan direncanakan berproduksi pada Juni 2020.

 

  1. Proyek Malaca Strait Phase-1 (EPF) yang dilakukan oleh EMP Malaca Strait dengan kapasitas kemudahan buatan 3000 barel minyak per hari (bopd) dan perhitungan buatan 3000 bopd. Tahapan saat ini yakni proses tender dan dijadwalkan berproduksi pada Juni 2020.

 

  1. Proyek Meliwis oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty.Ltd. dengan kapasitas akomodasi produksi 20 MMscfd dan perhitungan produksi sekitar 20 MMscfd. Tahapan dikala ini yakni EPC dan direncanakan berproduksi pada Juni 2020.

 

  1. Proyek Cantik oleh PT Sele Raya Belida II dengan kapasitas akomodasi produksi 2,5 MMscfd dan estimasi buatan sekitar 2,5 MMscfd. Tahapan ketika ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juli 2020.

 

  1. Proyek Kompresor LP-MP SKG-19 oleh Pertamina EP dengan kapasitas fasilitas bikinan 150 MMscfd dan perhitungan produksi sekitar 150 MMscfd. Tahapan saat ini adalah EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juli 2020.

 

  1. Proyek Peciko 8A oleh Pertamina Hulu Mahakam dengan kapasitas akomodasi produksi 8 MMscfd dan estimasi bikinan sekitar 8 MMscfd. Tahapan ketika ini yakni EPC dan direncanakan berproduksi pada Agustus 2020.

 

  1. Proyek Merakes dikelola oleh Eni East Sepinggan Ltd. Proyek ini ditargetkan onstream pada September 2020 dengan kapasitas fasilitas 400 MMscfd dan estimasi buatan 360 MMscfd.

 

Di samping itu, Pemerintah berniat melakukan sejumlah seni manajemen dengan menawarkan insentif kepada Badan Usaha (BU) Migas untuk mempercepat 42 rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) lapangan migas. Selain itu juga mendorong penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) serta melegalkan pengelolaan sumur bau tanah oleh penduduk walaupun produksinya sedikit.

 

Tak kalah penting juga, melalui SKK Migas Pemerintah membuka layanan One Door Service Policy (ODSP) guna mewujudkan sasaran buatan minyak 1 juta barel per hari (BOPD) pada 2030.

 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?