Jakarta, TAMBANG – PT Adaro Indonesia (Adaro) akan merehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Menoreh, Magelang, Jawa Tengah seluas 512 hektare. Head of External Relations PT Adaro Energy Tbk, Richard Tampi bersama Plt Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Helmi Basalamah sudah melakukan kick off penanaman.
Nantinya, Adaro dan KLHK melakukan penanaman pohon perdana DAS Menoreh bareng masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan wujud janji Adaro sebagai pemegang IPPKH yang mendukung rehabilitasi lahan di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu tempat rekreasi Borobudur dan sekitarnya,” kata Richard Tampi mengatakan lewat keterangan resminya, Senin (29/11).
“Kami melakukan rehabilitasi DAS di luar area operasional Adaro. Program ini sungguh penting karena mendukung kelestarian alam di tempat Borobudur, serta menerapkan desain agroforestry dan pemberdayaan penduduk . Dalam pelaksanaannya, kami akan mengutamakan keterlibatan penduduk sekitar sehingga mampu membuat lapangan kerja dan menolong memajukan taraf hidup masyarakat,” sambung Richard.
Program Rehabilitasi DAS Menoreh bertujuan untuk mempertahankan fungsi ekologi dan hidrologi dari Perbukitan Menoreh, sekaligus sebagai penunjang tempat rekreasi Borobudur yang ketika ini merupakan destinasi rekreasi super prioritas di Indonesia sekaligus situs warisan budaya dunia.
Sebagai kawasan ekowisata, kata Richard, kelestarian alam Bukit Menoreh yang memiliki beberapa mata air ini sangat dijaga. Rehabilitasi DAS di lokasi ini juga dimaksudkan biar mutu air menjadi lebih baik, mata air tidak kering serta produktivitas lahan meningkat.
Sejak tahun 2016, Adaro telah melaksanakan penanaman lahan DAS seluas 7.474 hektare yang dilakukan
di 3 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa Tengah. Tahun 2021, Adaro melaksanakan serah terima hasil penanaman rehabilitasi DAS seluas 440.43 hektare di Tahura Sultan Adam Provinsi Kalimantan Selatan terhadap KLHK.
“Masyarakat Menoreh menyambut baik program DAS Adaro di Menoreh. Kedepan, area penanaman diperlukan menjadi lebih produktif dan tempat tersebut mampu dikelola penduduk menjadi daerah rekreasi gres di Menoreh,” ungkap Richard.
Untuk diketahui, selain PT Adaro Indonesia, acara rehabilitasi DAS Menoreh juga melibatkan empat perusahaan lainnya di bidang pertambangan dan energi, yaitu PT Borneo Indobara, PT Bukit Asam, PT Bharinto Ekatama, dan PT Pertamina Geothermal Energy, dengan total luas 1.656 hektare di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, serta Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.