JAKARTA, TAMBANG – PT Bumi Resources Minerals Tbk (Bumi) melaporkan bahwa anak perusahaannya, PT Citra Palu Minerals (CPM) gres saja memberitahukan hasil pengeboran kasatmata dari proyek tambang emas di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.
CPM menemukan embel-embel 4,6 juta ton cadangan bijih (kadar emas 1,19 g/t Au) dari lokasi tambang terbuka di River Reef dan Hill Reef di dalam Blok Poboya (Blok-1). Selanjutnya, CPM memperlihatkan update tentang progres pembangunan pabrik pembuatan bijih emas 2 dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari.
Presiden Direktur Bumi, Suseno Kramadibrata menyampaikan, pabrik kedua yang mau memuat hasil eksplorasi tersebut diperlukan mulai beropreasi tahun depan. Dia juga menyebut bahwa ditemukannya cadangan bijih emas ini mampu menambah nilai terutama bagi pemegang saham.
”Kami berharap pabrik kedua mampu mulai berproduksi penuh pada triwulan ke-3 tahun ini. Hal ini akan memiliki pengaruh faktual pada buatan emas, pendapatan, dan keuntungan bersih kami. Meningkatnya cadangan bijih emas di Poboya juga menghasilkan umur tambang yang lebih produktif yang hendak memperbesar nilai bagi pemegang saham kami,” katanya dalam informasi tertulis, Rabu (9/1).
Menurutnya, hampir semua perlengkapan utama pabrik yang dibentuk di luar negeri dan di dalam negeri akan datang di Palu sesuai acara ialah pada bulan Februari hingga Maret 2022.
Suseno lalu merinci bahwa suku cadang seperti Sag Mill, Ball Mill, Mesin Crusher, Cyclone, Elution, dan Electrowinning dibentuk di luar negeri yakni di Australia, Afrika Selatan, dan Cina. Sementara tangki Carbon In Leach dan parts Thickener, menurutnya dibuat di Indonesia.
“Semua sparepart ini akan dipasang dan dirakit untuk menjadi pabrik yang beroperasi dengan kapasitas pemrosesan hingga 4.000 ton per hari di Poboya, Palu,” jelasnya.