Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) menandatangani Perjanjian Pendahuluan (Heads of Agreement) Pengembangan Bisnis Pemurnian Nikel. Anggota MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan ini menggandeng Alchemist Metal Industry Pte, Ltd. & PT Gunbuster Nickel Industry. Penandatanganan ini disaksikan pribadi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Jamaluddin.
Heads of Agreement (HoA) ini menandai inisiasi ekosistem bisnis pemurnian nikel baru bagi ANTAM di Konawe Utara dan Morowali Utara, Sulawesi Tenggara. Sekaligus menjadi tonggak sejarah gres Grup MIND ID dalam mengoptimalkan nilai tambah sumber daya nikel yang dimiliki Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan tunjangan atas upaya memajukan nilai tambah komoditas nikel.
“Dalam merealisasikan transformasi ekonomi Indonesia, orientasi hilirisasi menjadi faktor yang penting karena bisa mendatangkan investasi. Kerjasama ini ialah hal aktual bagi ANTAM selaku perusahaan yang terlatih di bidang pertambangan untuk mengembangkan nilai tambah komoditas nikel.” ujar Bahlil.
Senada dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyampaikan “Kementerian BUMN mendorong MIND ID untuk terus melaksanakan hilirisasi alasannya adalah masa depan bagi Indonesia untuk merealisasikan transformasi ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam terletak pada hilirisasi”
“Kerjasama antara ANTAM dan mitra merupakan kerja sama win-win, sehingga penanaman modal yang masuk ke Indonesia menjadi kontributor pendorong transformasi ekonomi. Dalam empat tahun mendatang, BUMN industri tambang dibutuhkan menjadi salah satu anchor untuk mendatangkan investasi ke Indonesia.” tambah Pahala.
Grup CEO MIND ID Orias Petrus Moedak menyebut kesepakatan ini merupakan implementasi salah satu mandat MIND ID ialah hilirisasi. “Kerjasama antara ANTAM dengan kawan strategisnya akan meningkatkan nilai tambah komoditas mineral sehingga memaksimalkan bantuan Perusahaan bagi negara,” tutur Orias.
Orias menerangkan, ANTAM mempunyai portofolio nikel yang solid dan terlatih lebih dari lima dekade dalam mengelola mineral nikel dari hulu ke hilir. Sementara, mitra yang berafiliasi dalam kontrakini memiliki teknologi pemrosesan dan pemurnian yang diharapkan sekaligus menyerap produk olahan nikel yang dihasilkan.
“Ekosistem ini merupakan kesempatan bisnis gres bagi ANTAM mulai dari pengembangan proyek penambangan bijih nikel hingga proyek smelter yang menciptakan feronikel atau nickel pig iron” paparnya.
Kerjasama dengan kawan strategis ini memungkinkan ANTAM untuk menerima faedah yang maksimal sebab para pihak akan berperan sesuai takaran kepemilikan saham baik di bisnis hulu (penambangan) dan di bisnis hilir (smelter). Di hulu, ANTAM akan bekerjasama dengan mitra untuk melakukan operasi penambangan. Hasil bikinan bijih nikel akan di jual ke smelter sesuai dengan harga tolok ukur mineral. Di hilir, ANTAM akan mempunyai saham pada Proyek smelter ketika pabrik beroperasi secara komersial.
Proyek pengembangan dan pengoperasian smelter berisikan tiga lines dengan masing-masing 45 MVA smelter nikel dan kapasitas pembangkit listrik 135 MW.
MIND ID akan terus berkonsentrasi pada perluasan pembuatan mineral ke hilir, perluasan basis cadangan dan sumber daya, dan menjalin kemitraan untuk mengembangkan buatan mineral olahan gres dari cadangan yang ada.