Jakarta, Tambang – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan sektor ESDM merupakan sektor terbesar penyumbang PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) Nasional. Ia menjelaskan, sepanjang 2019 lalu, PNBP sektor energi tercatat sebesar Rp 172,9 triliun.
Namun demikian PNBP dari sektor energi pada tahun 2019 tidak meraih sasaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 214,3 triliun. Menurut Arifin hal ini terjadi alasannya adalah perbedaan asumsi ICP maupun kurs.
“Asumsi ICP USD 70 per barel, sedangkan realisasinya hanya USD62,37 per barel, juga perkiraan kurs Rp15.000 per USD realisasinya Rp14.102 per USD. Adapun target PNBP 2020 sebesar Rp181,7 triliun, “ungkap Arifin di Jakarta, Kamis (9/1).
Untuk investasi di sektor ESDM, lanjut Arifin, tercatat tahun 2019 mencapai USD31,9 miliar atau 96 persen dari sasaran USD33,4 miliar yang terdiri dari subsektor migas USD12,5 miliar, ketenagalistrikan sebesar USD12,0 miliar. Kemudian minerba USD5,9 miliar dan EBTKE sebesar USD1,5 miliar. Investasi di tahun 2020 ditargetkan meningkat menjadi USD35,9 miliar.
“Subsidi energi realisasinya tahun 2019 lebih rendah dibandingkan alokasi APBN sebesar Rp160 triliun adalah sebesar Rp135,4 triliun. Sedangkan pada tahun 2020 subsidi energi dianggarkan sebesar Rp125,3 triliun,” lanjut Arifin.
Terkait dengan pelaksanaan Anggaran KESDM 2019, Arifin menekankan bahwa sebagian besar digunakan belanja infrastruktur untuk rakyat. Realisasi budget tahun 2019 sebesar 91,70 persen dari pagu total Rp5,17 triliun.
Realisasi Tahun 2019 ialah realisasi paling besar selama 10 tahun terakhir. Di samping itu, kinerja pengelolaan budget juga semakin baik ditandai dengan nilai SMART sebesar 87,35 (lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 73,60) dan capaian nilai IKPA sebesar 97,04 (lebih tinggi dari rata- rata nasional sebesar 93,97).
“Laporan keuangan KESDM menerima predikat WTP dari BPK selama 3 tahun berturut-turut,”jelas Arifin.