Jakarta, TAMBANG- Blok Bentu KKS yang dimiliki 100 persen dan dioperasikan oleh PT Energi Mega Persada (EMP) sudah mengawali bikinan gas dari kemudahan bikinan Segat Gas Plant II (SGII) yang terletak di Kabupaten Pellalawan, Provinsi Riau, Sumatera. SGP II memiliki kapasitas bikinan 60 juta kaki kubik gas per hari.
Fasilitas itu akan menyalurkan gas hasil bikinan untuk menyanggupi keperluan di Refinery Unit II Dumai milik PT Pertamina (Persero). Hal ini sesuai dengan persetujuanperdagangan gas yang sudah diteken oleh EMP Bentu Limited dengan Pertamina. Gas akan disalurkan melalui jaringan pipa gas PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) dengan titik penyerahan di stasiun pengukuran gas segat atau Segat Delivery Station (SDS).
CEO dan Direktur Energi Mega Persada Syailendra S. Bakrie mengungkapkan, kemudahan SGP II dan SDS ialah pengembangan lanjutan dari Blok Bentu. Sebelumnya, semenjak 2011 Blok Bentu KKS telah memproduksi gas menggunakan Segat Gas Plant I (SGP I) yang juga terletak di Kabupaten Pelalawan. Dimana gas yang dihasilkan SGP I dibeli oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk pembangkit listrik di Pekanbaru, Riau.
“Dalam kuartal pertama tahun ini, SGP I telah memproduksi 45 juta kaki kubik gas per hari dari total kapasitas 60 kaki kubik gas per hari,” ungkap Syailendra dalam keterangan resmi, Senin (20/5).
Lebih lanjut Syailendra mengungkapkan, ketika ini akomodasi SGP II memproduksi pemanis 10 juta kaki kubik gas per hari dari total kapasitas 60 juta kaki kubik gas per hari. Produksi gas tersebut diperlukan dapat secepatnya meningkat menjadi di atas 45 juta kaki kubik gas per hari sesuai dengan kontrakjual beli gas yang ada.
Sementara itu, CFO dan Direktur Energi Mega Persada, Edoardus A. Windoe mengatakan, suplemen buatan akan mempunyai dampak faktual terhadap pendapatan EMP. “Keberhasilan kami dalam mengembangkan buatan gas dari Blok Bentu KKS tidak terlepas dari dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk SKK Migas,” kata Edoardus.