Jakarta, TAMBANG – Setelah sukses mengantarkan fluida pengeboran SF-05 untuk dipakai di Algeria, sekarang Pertamina kembali mengirimkan Smooth Fluid (SF)-05 yang mau digunakan di Blok Mahakam, Kalimantan. Sebanyak 700 KL SF-05 mulai dikirimkan untuk menolong proses pengeboran di Blok Mahakam sehingga buatan menjadi lebih maksimal.
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengungkapkan penggunaan SF-05 ini ialah sinergi bisnis antara Direktorat Pemasaran Korporat, RU V Balikpapan dan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebagai pengelola Blok Mahakam.
“Serta telah menerima kesepakatan SKK Migas baik secara teknis maupun komersial,” ujar Basuki dalam informasi resmi, Kamis (24/10).
Penggunaan produk SF-05 juga disokong penuh oleh SKK Migas. Pada potensi yang serupa, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Analisis Biaya SKK Migas, Widi Santuso menyampaikan, SKK Migas dan KKKS mendukung program pemerintah dalam penggunaan produk dalam negeri dalam hal ini yaitu produk dari Pertamina. Penggunaan produk dalam negeri diperlukan mampu mendukung kegiatan meningkatkan secara optimal bikinan di acara hulu migas dan sekaligus membuat penghematan biaya operasi dengan tetap melaksanakan kegiatan operasi sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik serta kondusif.
“Peningkatan penggunan produk dalam negeri menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional dan juga kawasan operasi acara usaha hulu migas. Hasil uji coba produk SF ini diharapkan memberikan kinerja yang bagus sehingga mampu menjadi pengganti bagi produk sejenis dari mancanegara yang masih digunakan ketika ini,” ungkap Widi.
Sebagai informasi, SF-05 merupakan fluida pengeboran berbasis treated-oil (Synthetic oil-based mud) yang digunakan untuk memajukan kinerja aktivitas pengeboran minyak di Blok Mahakam. SF-05 telah menyanggupi standar kualitas, baik yang ditetapkan SKK Migas maupun PHM.
Menurut Basuki, SF-05 akan dipakai pada 5 sumur di Blok Mahakam yang dibor pada periode Oktober 2019 sampai Februari 2020. Total keperluan SF-05 meraih 1.500 KL, yang mau dikirimkan dalam tiga tahap. 700 KL pada tahap perdana, kemudian 400 KL pada pertengahan November 2019, dan terakhir sebanyak 400 KL pada Desember 2019.
“SF-05 yang dibuat RU V Balikpapan sudah pula berstandar internasional sehingga beberapa waktu kemudian telah diekspor ke Algeria. SF-05 mempunyai keunggulan ramah lingkungan alasannya kandungan aromatik rendah, aman digunakan, menghemat pemakaian aditif lainnya, serta kompatibel dengan banyak sekali keadaan pengeboran,” ujar Basuki.
Selain itu, menurut Basuki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk SF-05 meraih 57 persen dan telah menyanggupi ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2013 tentang penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, sinergi perusahaan, dan anak perusahaan.
“SF-05 juga sudah menerima hak paten dan telah dijalankan assessment berbasis ISO 9001 QMS Surveilance oleh salah satu Mud Service dengan hasil Level A Well-Developed QMS,” pungkas Basuki.
Manajer Senior Kapasitas Nasional SKK Migas, Bayu Murbandono memastikan SKK Migas senantiasa melakukan sinergi strategis dengan KKKS, BUMN/BUMD, industri pendukung hulu migas, kementerian/lembaga dan forum observasi dan riset teknologi untuk memajukan penggunaan produk dalam negeri untuk mampu mengambil alih produk mancanegara (substitusi).
“PHM diperlukan akan menurunkan penggunaan oil base mud impor selama kurun kontrak 2 tahun sebagai wujud positif bantuan terhadap produk dalam negeri yang memiliki mutu sesuai kriteria internasional,” ungkap Bayu.
Selanjutnya Bayu Murbandono menentukan kepada kesuksesan uji coba ini. Dengan demikian SKK Migas akan mengimplementasikan terhadap KKKS lain yang masih memakai produk impor.
Pengiriman perdana SF-05 ke Blok Mahakam dilaksanakan pada Rabu (23/10) disaksikan oleh Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Supply dan Analisis Biaya SKK Migas Widi Santuso, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra, VP Strategic Marketing Waljiyanto, Direktur Pertamina Hulu Mahakam Eko Agus Sarjono, Pjs GM Refinery Unit (RU) V Balikpapan Yulianto Triwibowo, serta Pjs GM Marketing Operation Region (MOR) VI Balikpapan Muhammad Hariansyah.