Jakarta, TAMBANG- Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Idul Fitri 1440 H telah rampung. Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) M Fanshurullah Asa mengungkapkan, ketersediaan BBM selama kurun Posko Nasional ESDM dalam keadaan normal.
“Kondisi ketersediaan stok BBM selama kurun Posko Nasional ESDM adalah normal dan tidak terjadi kelangkaan BBM selama masa Posko,” ungkap Fanshurullah dalam konferensi persnya Rabu (19/6).
Secara lazim rata-rata penyaluran gasoline selama kurun Posko ESDM naik sekitar 9.29 persen dibanding penyaluran wajar selama masa posko 2019.
Fanshurullah menyertakan, rerata penyaluran Gasoil keseluruhan termasuk transportasi dan industri selama periode Posko ESDM turun 14,36 persen dibanding rerata penyaluran normal selama era posko 2019, dan selama era Posko Nasional turun 27,46 persen bila dibanding rerata penyaluran wajar , serta turun 1,27 persen apabila ketimbang penyaluran tahun 2018 selama kurun Posko ESDM.
“Gasoil khusus angkutanselama abad Posko ESDM turun 17,23 persen dibanding rerata penyaluran normal, dan selama kala Posko Nasional turun 34,68 persen dibanding rerata penyaluran wajar , serta naik 2,2 persen dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama kurun Posko ESDM,” tambah Fanshurullah.
Untuk Premium RON 88 Fanshurullah mengatakan, selama kurun Posko ESDM naik sekitar 8,15 persen dibanding rerata penyaluran wajar , dan selama masa Posko Nasional naik 9,11 persen. Pertalite RON 90 selama periode Posko ESDM naik sekitar 8,91 persen dibanding rerata penyaluran wajar dan selama kurun Posko Nasional naik 16,26 persen.
Sedangkan Pertamax selama masa Posko ESDM naik sekitar 14,30 persen dibanding rerata penyaluran wajar , dan selama masa Posko Nasional naik 27,38 persen, Pertamax Turbo RON 98 naik sekitar 10,76 persen selama kala Posko ESDM dibanding rerata penyaluran wajar , dan selama kurun Posko Nasional naik 12,37 persen. Khusus untuk solar dan Avtur tercatat, Solar keseluruhan tergolong angkutandan industri selama masa Posko ESDM turun sekitar 14,27 persen , dan selama kala Posko Nasional turun 27,62 persen dibanding rerata penyaluran wajar .
“Sedangkan Avtur selama abad Posko ESDM naik sekitar 7,85 persen dibanding rerata penyaluran normal, dan selama kala Posko Nasional naik 10,84 persen, serta turun sekitar 14,22 persen daripada penyaluran tahun 2018 selama abad Posko ESDM,” terang Fanshurullah.
Sedangkan dari sektor kelistrikan nasional secara biasa berada pada keadaan pasokan listrik aman. Kondisi beban puncak sistem ketenagalistrikan pengusahaan PLN di wilayah Jawa-Bali, Sumatera. dan Indonesia Timur pada hari Raya Idul Fitri 5-6 Juni 2019 mengalami penurunan sebesar 30 persen sampai 43 persen, untuk Jawa-Bali berkurang sekitar 33 persen jika ketimbang beban puncak malam tanggal 20 Mei 2019 (beban puncak tertinggi pada periode posko nasional KESDM tahun 2019).
Kondisi konsumsi energi listrik metode Jawa Bali pengusahaan PLN pada Hari Raya Idul Fitri 5-6 Juni 2019 mengalami penurunan sebesar 39,72 persen jika daripada konsumsi energi listrik tanggal 21 Mei 2019 (konsumsi energi listrik tertinggi pada era posko nasional KESDM s.d 17 Juni 2019). Kondisi ini selaras dengan penurunan beban puncak pada Hari Raya Idul Fitri.
Apabila konsumsi energi listrik tata cara Jawa Bali pengusahaan PLN pada Hari Raya Idul Fitri daripada tahun 2018, maka konsumsi energi listrik mengalami peningkatan sebesar 38.550 MWh atau sekitar 0,63 persen.