Jakarta, TAMBANG – Produksi minyak bumi di Lapangan Sukowati menorehkan hasil konkret. Semenjak dikelola oleh Pertamina EP Aset 4, produksi minyak bumi di lapangan terminasi tersebut mencapai 10.000 Barrel Oil Per Day (BOPD).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, menurut laporan SKK Migas, Lapangan Sukowati sudah menerapkan rancangan dan seni manajemen gres untuk mengembalikan sumur-sumur yang statusnya stop buatan.
“SKK Migas menerapkan desain well service melalui sumur-sumur yang statusnya shut-in dengan biaya yang lebih murah dan waktu yang lebih singkat,” kata Agung melalui keterangan resmi, Jumat (23/8).
Agung menjelaskan, biaya murah yang dijumlah SKK Migas sekitar seperlima dari ongkos pemboran sumur baru atau sekitar USD500 – 900 ribu. Selain itu, waktu yang diperlukan lebih kurang selama 30 hari dan mampu menghasikan produksi lima kali dibandingkan program pemboran sumur gres.
“Konsep yang digunakan begitu efisien. Hal mirip ini yang terus didorong oleh Kementerian ESDM di sektor ini,” tegas Agung.
Sementara itu, Vice President Perencanaan SKK Migas Dadang Rukmana membeberka,n kenaikan buatan minyak bumi Lapangan Sukowati terjadi cuma dalam era waktu tiga bulan semenjak dialih kelola oleh PT Pertamina Aset 4 pada 20 Mei 2018. Dalam abad tersebut, buatan minyak bisa melambung dari hanya 6 ribu BOPD menjadi 9.000 BOPD dan kini menjadi 10.000 BOPD.
“Keberhasilan ini perlu di apresiasi mengingat dalam abad waktu sembilan tahun terakhir, Lapangan Sukowati terus mengalami penurunan dari puncak produksinya yang pernah mencapai 40.000 BOPD,” kata Dadang.
Dadang merinci dari 12 sumur uji coba di Lapangan Sukowati, sembilan sumur mampu dihidupkan kembali dengan bikinan 400 BOPD hingga 2.000 BOPD. “Ini sangat mungkin desain ini dilakukan di lapangan (migas) lain,” katanya.
Uji coba terakhir acara ini dijalankan di sumur SKW-12 dan berhasil memproduksikan minyak sebesar 2.230 BOPD. Selanjutnya, tim SKK Migas – Pertamina EP Aset 4 akan kembali melaksanakan uji coba di Lapangan Sele-Linda dan Lapangan Poleng.
“Tentunya diperlukan uji coba selanjutnya mampu memperlihatkan hasil yang positif dalam upaya Pemerintah mengembangkan produksi migas nasional,” tandas Dadang.
Sebagai info, PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) resmi mengelola Lapangan Unitisasi Sukowati. Hal ini mengacu pada keputusan Menteri ESDM Nomor 2800/13/MEM.M/2018 tanggal 17 Mei 2018, Lapangan Sukowati yang sebelumnya dioperatori oleh Joint Operating Body-Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ), pada 20 Mei 2018 diserahkelolakan terhadap PT Pertamina EP.