Lombok, TAMBANG – Di tengah suasana Papua yang sempat tegang karena disulut gosip rasisme, PT Gag Nikel punya cara tersendiri untuk ikut berkontribusi meredam gejolak serta merawat  semangat persatuan.

 

Prinsip keberagaman yang tertuang dalam semboyan bhineka tunggal ika, ditanamkan semenjak dini oleh Gag Nikel terhadap putra-putri Papua. Hal itu direalisasikan lewat program pelestarian budaya khas Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

 

Pada jadwal internasional bertajuk Asia Pasific Geopark Network di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Gag Nikel memboyong sejumlah anak-anak pedalaman Raja Ampat tampil membawakan tarian Lalayon dan Nelayan Pari.

 

Kedua tarian tersebut diketahui selaku simbol kebudayaan Raja Ampat, yang ialah bab dari budaya Indonesia.

 

“Lewat panggung internasional ini, kita mau tunjukkan bahwa bawah umur Papua menyayangi budayanya, bagian budaya Indonesia,” ungkap Presiden Direktur Gag Nikel, Risono ketika dijumpai dalam agenda Geopark Network, Selasa (3/9).

 

Untuk diketahui, tarian Lalayon biasanya digunakan untuk menyambut tamu agung. Alkisah, diciptakan sejak abad Kesultanan Tidore.

 

Anak-anak Raja Ampat tampilkan tarian Lalayon khas Pulau Gag.

 

Sedangkan tarian Pari, gres dibuat beberapa tahun belakangan. Tarian itu dipakai untuk menyerukan semangat pelestarian ikan pari, yang kini habitatnya di Raja Ampat mulai terancam punah.

 

Adapun para penari Lalayon, berisikan siswa-siswi kelas lima dan enam SD Negeri 13 Pulau Gag.

 

Sementara tarian Pari dibawakan oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama YPPK Santa Maria Regina dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Raja Ampat, sebagian personel ada juga dari mahasiswa asal Papua Barat.

 

Tarian Nelayan Pari menghibur hadirin Asia Pasific Geopark Network

 

Dalam potensi yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo menyebutkan, Pemerintah tengah konsentrasi menyebarkan potensi daerah di Papua Barat, salah satunya soal kebudayaan.

 

Melalui pementasan bawah umur Raja Ampat di ajang level manca negara ini, diperlukan dapat menjadi pesan nyata wacana dorongan menjaga persatuan di Papua.

 

Menurut Rusdi, sejak pertama kali Gag Nikel beroperasi, anak usaha BUMN PT Aneka Tambang itu, telah berkontribusi berbagi program kebudayaan yang berkesinambungan di Raja Ampat.

 

“Gag Nikel ialah mitra Pemerintah, termasuk dalam hal pengembangan yang berkelanjutan, terutama soal kebudayaan,” tuturnya.

 

Sebagai informasi, selain perihal pengembangan budaya, Gag Nikel juga terlibat aktif mengampanyekan pelestarian penyu di Raja Ampat. Beberapa waktu lalu, warga setempat diajak studi banding ke Bali. Mereka diajarkan cara penangkaran penyu dan pentingnya merawat ekosistem maritim.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?