Jakarta, TAMBANG – Pusat Bahan Berenergi Tinggi PT DAHANA (Persero) kembali melahirkan produk bahan peledak jenis gres. DAHANA memperkenalkan produk gres hasil rekayasa Energetic Material Center dan Divisi Operasi DAHANA dengan nama DAHANA Water Gel (Dawagel). Hal tersebut mirip diungkap oleh Direktur Operasi PT DAHANA (Persero) Bambang Agung (25/11).
Dawagel merupakan nama dagang (brand) produk Dahana untuk bahan peledak watergel dengan bentuk bulk explosives. Saat ini Dawagel telah digunakan (dibeli) oleh konsumen Industri Semen di tempat Sulawesi Selatan. Dalam aplikasinya, Produk Dawagel memakai Mobile Manufacturing Truck (MMT) Dahana yang bisa memproduksi materi peledak Bulk Explosives, Dabex, Dawagel dan Anfo.
“Produk Dawagel memiliki keunggulan untuk mengganti Anfo dengan density bisa dibawah Anfo dan dengan VOD lebih diatas Anfo. Jenis materi peledak ini juga sangat sesuai untuk jenis tambang dengan batuan berongga di industri semen,” ungkap Bambang Agung.
Produk Dawagel tersebut telah diperkenalkan juga terhadap akseptor Temu Profesi Tahunan Perhimpunan Ahli Pertambangan (PERHAPI) ke-XXVIII di Hotel Aruna Senggigi Lombok, Nusa Tenggara Barat, 29 – 31 Oktober 2019 kemudian.
Pada tahun 2019 ini, PERHAPI menjinjing tema “Pengelolaan Pertambangan Indonesia dalam Era Industri 4.0”, acara ini dibutuhkan oleh Ketua Umum PERHAPI Rizal Kasil mampu mendorong pemakaian digitalisasi dan teknologi berita selaku sarana kenaikan kualitas pengelolaan industri pertambangan.
“Mulai dari tampilan safety, lingkungan, dan CSR. Karena hal-hal itulah yang selama ini menjadi indikator penting keberhasilan pengelolaan pertambangan,” ungkap Rizal.
Acara yang diselenggarakan tiga hari tersebut mempunyai agenda yang sangat padat, pada hari pertama penerima mengikuti agenda PERHAPI Goes to Campus untuk menciptakan kelas Working Group Metalurgi dan Bidang Kebijakan Pengolahan dan Pemurnian. Pada hari kedua diadakan banyak sekali workshop, rapat dan acara field trip.
Kemudian acara dibuka pada hari ketiga, yang diresmikan oleh Ir. Bambang Gatot Ariyono, MM, DESS., Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM. Pada sambutannya Bambang menyatakan semoga anggota PERHAPI menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan nilai-nilai nyata dari pertambangan, terlebih PERHAPI ialah kawan strategis pemerintah yang terdekat.
Setelah pembukaan secara resmi, anggota PERHAPI yang makalahnya terpilih untuk dipaparkan pada jadwal diskusi panel, Teja Sukmara Senior Manager Operasi Divisi Tambang Umum 1 PT DAHANA (Persero) dan Thomas Adiputra, PJO Site Semen Tonasa, memberikan makalahnya yang berjudul Rekayasa Bahan Peledak Pada Struktur Kompleks di Litologi Limestone untuk Optimalisasi Performance dalam Upaya Menurunkan Biaya Pertambangan.
Teja pun menerangkan produk baru DAHANA bernama Dawagel. Produk ini merupakan materi peledak fasa cair yang mempunyai karakter khusus untuk dibatuan yang mempunyai struktur kompleks. Dengan teknologi yang terkandung dalam produk Dawagel, usahawan tambang yang lokasinya berada pada bebatuan dengan struktur kompleks mampu memajukan produktivitas sekaligus mengurangi biaya bikinan.
“Produk Dawagel sungguh berfaedah untuk mengubah Anfo dengan density mampu dibawah Anfo dan dengan VOD lebih diatas Anfo. Selain itu, produk ini dapat menangani keadaan Lubang Bor dengan keadaan material berongga (Cavity) sehingga sangat sesuai digunakan di kawasan batuan Limestone (kapur untuk Industri Semen),” terang Teja.
Sementara itu, Direktur Operasi PT DAHANA (Persero) Bambang Agung mengatakan bahwa Perhapi ialah asosiasi ahli pertambangan Indonesia, dengan DAHANA berpartisipasi dalam seminar tahunan dan sekaligus mengantarkan goresan pena berkaitan hasil Inovasi produk Dawagel, akan memberikan nilai aktual sebagai perusahaan yang selalu berinovasi guna mengembangkan daya saingnya.
“Sekaligus juga di pertemuan tahunan tersebut dipakai Dahana sebagai ajang promosi atas produk Dawagel kepada para pelanggan maupun calon konsumen yang juga sebagian besar merupakan anggota Perhapi,” tutur Bambang Agung. (yz)