Jakarta, TAMBANG – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyepakati usulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 9,67 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar 58,4 persen dimanfaatkan untuk program-acara yang bersentuhan eksklusif dengan penduduk .

 

“Kami (Pemerintah) telah memprioritaskan acara di empat bidang (migas, geologi, energi baru terbarukan dan konservasi energi dan pendidikan vokasi) sebesar Rp 5.955,8 miliar,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan resmi, Jumat (29/11).

 

Kementerian ESDM per 26 November sendiri mewujudkan pagu APBN 2019 sebesar 63,82 persen dari total pagu budget Rp 5,6 triliun.

 

Arifin menerangkan pagu budget tersebut terbesar untuk belanja barang sebesar Rp3,15 triliun. Kemudian belanja modal Rp1,14 triliun dan belanja pegawai Rp870 miliar.

 

“Capaian strategis antara lain sasaran lifting migas lifting minyak bumi 744 MBOPD dan gas bumi 1.050 MBOPD. Rasio elektrifikasi 98,86 persen. Capaian BBM Satu Harga kita 170 titik sebagaimana yang ditargetkan, ini akan kita teruskan sampai 2024,” kata Arifin.

 

Untuk program di sektor minyak dan gas bumi, Pemerintah akan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur 266.070 jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3.037,5 miliar. Kemudian pembagian 5.000 paket konverter kit BBM ke BBG 3 Kg untuk nelayan dan petani sebesar Rp 432,5 miliar. Lalu tujuh anjuran layanan infrastruktur gas Rp 55,6 miliar dan konversi minyak tanah ke LPG 3 untuk 522.616 paket sebesar Rp 266,5 miliar.

 

Di sektor EBTKE, Kementerian ESDM akan merevitalisasi 24 unit Pembangkit Listrik EBT senilai Rp 50 miliar, 24 unit pembangunan biogas komunal Rp 28,6 miliar, pembangunan peralatan efisinsi energi (PJU-TS) untuk 45.000 unit Rp 800 miliar. Selanjutya 23 unit pembangunan PLTS untuk pos observasi gunung api Rp 30 miliar, 800 unit pembangunan PLTS Atap Rp 175 miliar, 50 unit pengembangn PLTS di unit Tentara Nasional Indonesia Rp 90 miliar dan 13 anjuran layanan infrastruktur EBTKE Rp 59,5 miliar.

 

Pada sektor geologi di tahun 2020, Pemerintah akan menfokuskan pengembangan geopark di dua lokasi (Rp 7,5 miliar). Lalu pengembangan pos observasi gunung api di 10 lokasi (Rp 28,6 miliar), pembangunan 20 titik penyediaan bor air tanah dangkal untuk tanggap darurat (Rp 2,4 miliar). Kemudian 1.000 titik untuk pemboran air higienis di daerah susah air (Rp 554,1 miliar) dan pengembangan peralatan tiga sistem mitigasi tragedi geologi di 8 lokasi (Rp 35 miliar).

 

Terakhir di bidang pendidikan vokasi, akan ada pembangunan Politeknik Energi dan Pertambangan Bali (Rp 94,3 miliar) dan PEM Prabumulih (Rp 114,8 miliar), pengembangan PEM Akamigas Cepu (Rp 97,9 miliar) dan PEM Bandung (Rp 33,8 miliar) serta diklat penduduk bidang migas (Rp 2,9 miliar). Lalu di bidang geominerba (Rp 2 miliar), bidang EBTKE (Rp 1,3 miliar) dan tambang bawah tanah (Rp 2,1 miliar).

 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?