Jakarta – TAMBANG, Eksplorasi Blok Onto di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat sukses memperoleh sumber daya mineral yang menakjubkan. Temuan yang dikerjakan PT Sumbawa Timur Mining, perusahaan patungan Vale SA dan PT Antam Tbk itu, mendapatkan deposit tembaga dan emas mencapai 1,7 miliar ton.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima tambang.co.id, rincian deposit tersebut mencakup sumber daya mineral tertunjuk sebesar 760 juta ton dengan nilai 0,93 persen tembaga, dan 0,56 g/t emas. Lalu total sumber daya mineral tereka sebesar 960 juta ton dengan nilai 0,87 persen tembaga, dan 0,44 g/t emas.
“Angka tersebut setara dengan total 1,7 miliar ton, 0,89% tembaga dan 0,49 gram per ton emas,” ungkap Communications Manager Sumbawa Timur Mining, Agus Hermawan dalam informasi tersebut, Kamis (20/2).
Kegiatan eksplorasi di wilayah Kontrak Karya Proyek Hu’u itu, dikerjakan oleh Sumbawa Timur sejak tahun 2010 silam. Deposit sumber daya mineral Blok Onto pertama kali didapatkan pada Agustus 2013. Sejak saat itu, sebanyak 64 lubang pemboran atau setara dengan 61.000 meter sudah dikerjakan untuk memilih ukuran, luas, dan karakteristik sumber daya mineral. Sedangkan jumlah deposit yang meraih 1,7 miliar ton itu menurut asumsi sumber daya yang dilaksanakan perusahan per Desember 2019.
Lebih lanjut, Sumbawa Timur akan melanjutkan pemboran di dalam dan di sekitar wilayah deposit Blok Onto untuk menentukan batas dan kanal kedalaman dari mineralisasi. Perusahaan menyampaikan antusiasmenya dengan penemuan kesempatansumber daya Blok Onto ini.
“Penemuan potensi sumber daya Onto menggambarkan nilai dan peluang yang dimiliki Proyek Hu’u. Saat ini Proyek Hu’u berada pada tahap eksplorasi, dan kami berharap mampu melanjutkan proyek ini dengan tujuan untuk membangun sebuah operasi penambangan kelas dunia di Indonesia.” Kata Presiden Direktur Sumbawa Timur Mining, Bede Evans.
Untuk diketahui, Sumbawa Timur ialah pemegang Kontrak Karya generasi ke-7 di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 80 persen sahamnya dipegang oleh Eastern Star Resources Pty Ltd, anak perjuangan murni milik Vale SA. Sedang 20 persen saham sisanya dipegang oleh PT Antam Tbk.
Sumbawa Timur sudah menyelesaikan perundingan amandemen Kontrak Karya dengan Pemerintah pada 7 Mei 2019. Dengan Amandemen ini, perusahaan berkomitmen untuk menentukan kelayakan teknis dan irit dari operasi penambangan block cave Proyek Hu’u.
“Amandemen pada tahun 2019 dan temuan sumber daya Onto memungkinkan Proyek Hu’u untuk terus dikembangkan. Kami percaya dengan adanya relasi kerjasama yang bersahabat bareng Pemerintah Indonesia, hal ini akan menjadi pondasi yang kuat bagi kelanjutan pengembangan Proyek Hu’u,” tegas Wakil Direktur Utama Sumbawa Timur Mining, Bronto Sutopo.
Selain sumber daya mineral di atas, perusahaan menargetkan eksplorasi di sekitar area tersebut dengan jumlah sumber daya sebesar 600-700 juta ton dengan nilai 0,2- 0,7 persen tembaga dan 0,1-0,3 g/t emas.