Jakarta,TAMBANG,- Harga minyak yang menguat dikala ini di satu sisi akan memberi tekanan yang cukup besar pada hilir pada harga BBM. Meski dikala ini harga BBM subsidi belum beranjak namun harga BBM non subsidi sudah menguat. Namun di segi hulu peningkatan harga minyak dunia ini justru menjadi berkah.
Harga minyak dunia yang menguat ini dibutuhkan dapat mendongkrak produksi migas nasional karena keekonomian proyek menjadi menarik. Apalagi adanya perbaikan ekonomi pasca pandemic Covid-19 di banyak sekali negara yang mengakibatkan keperluan energi terus meningkat. Namun semua itu juga mesti dimulai dengan kegiatan eksplorasi yang lebih masif.
Hal ini disampaikan Praktisi Migas senior, Widyawan Prawira Atmaja. Widyawan mengatakan bahwa eksplorasi perlu dikerjakan untuk mendongkrak produksi. Lewat kegiatan eksplorasi diperlukan kontraktor migas bisa menemukan dua sampai tiga blok migas lain mirip Blok Cepu dengan buatan yang cukup tinggi. “Kenaikan harga ini bisa menjadi momentum meningkatkan bikinan, tetapi untuk jangka panjang PR kita masih banyak untuk menarik investasi masuk ke Indonesia,” ungkap Widyawan dikala menjadi salah satu pembicara program Media Briefing di Jakarta, 19 April 2022.
Widyawan menyebutkan situasi peningkatan harga minyak memamg tidak serta merta menciptakan investor tertarik untuk berinvestasi atau melakukan aktivitas eksplorasi alasannya adalah kenaikan itu salah satunnya disebabkan oleh ketidakpastian keadaan geopolitik ketika ini. Namun demikian, Indonesia harus tetap memaksimalkan pesona investasi migas pada tahun-tahun ke depan. “Investasi migas ini yakni investasi jangka panjang, jadi penanam modal mesti memiliki iman dalam melaksanakan acara usahanya, untuk itulah UU Migas menjadi solusi untuk menarik investasi migas ke Indonesia,” ujar dia.
Semantara itu, Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara pada kesempataan yng sama mengatakan, saat ini Indonesia harus bersaing dengan negara lain dalam menarik minat investasi dari para investor besar. Menurutnya, industri hulu migas nasional memerlukan pembenahan dari segi fiskal dan nonfiskal. Selain itu, perlu ada perbaikan untuk proses perizinan.
“Insentif menjadi penting sebab dari segi kebijakan fiscal Indonesia masih kurang menarik bagi penanam modal migas dibandingkan Negara lain,” ujar ia.
Benny menambahkan, hal penting yang mesti menjadi fokus dikala ini yaitu mempergunakan saat-saat kenaikan harga minyak dunia untuk memberikan sinyal yang menarik bagi investasi migas di Indonesia. “Insentif, kebijakan fiscal dan fasilitas untuk berupaya seluruhnya bermuara di RUU Migas,” ungkap Benny.
Untuk itu, Ia berharap semoga RUU Migas yang sekarang sedang dibahas bisa segera simpulan sehingga payung aturan tersebut bisa menunjukkan kepastian bagi penanam modal dalam melaksanakan aktivitas perjuangan migas dan menarik lebih banyak investasi ke Indonesia.
Seperti dimengerti, SKK Migas sat ini terus memacu produksi minyak dan gas bumi dengan mempercepat onstream 12 proyek migas pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, diproyeksikan lima proyek hulu migas akan onstream pada kuartal dua tahun 2022.
Berkaca pada produksi minyak tahun 2021 yang cuma mencapai 660.000 bph dari sasaran produksi sebesar 705.000 bph, keperluan minyak akan terus meningkat setiap tahunnya. Konsumsi minyak pada 2050 diperkirakan meningkat sebesar 139% dari konsumsi saat ini yang sekitar 1,66 juta barel per hari (bph) menjadi 3,97 juta bph pada 2050.
Sementara untuk konsumsi gas diperkirakan akan meningkat lebih besar lagi. Konsumsi gas saat ini sekitar 6.000 juta kriteria kaki kubik per hari (MMSCFD), lalu diperkirakan akan berkembangmenjadi 26.112 MMSCFD pada 2050 atau meningkat sebesar 298%.
Melihat kesempatanmigas Indonesia yang sungguh besar semestinya produksi masih mampu dimaksimalkan. Saat ini terdata Indonesia memiliki 128 cekungan migas, di mana yang sudah berproduksi baru sebanyak 20 cekungan, dan terdapat 27 cekungan yang sudah ada temuan, namun belum berproduksi.
Menurut Benny, saat-saat harga minyak dunia yang tinggi ini dimanfaatkan oleh SKK Migas dengan mendorong KKKS melakukan investasi yang lebih agresif dan mendorong KKKS untuk melakukan programnya lebih dini di permulaan tahun. Termasuk di dalamnya yaitu SKK Migas menemani solusi proyek hulu migas 2022.
Sementara Ronald Gunawan, Direktur &COO PT Medco Energy International,Tbk menilai portfolio investasi perusahaan migas memang mengalami pergeseran akhir dorongan untuk melaksanakan transisi energi. Namun, lanjutnya, kebutuhan energi yang terus naik membuat investasi migas akan tetap diperlukan dan berlanjut.
Ronald mengakui insentif fiskal menjadi hal yang signifikan untuk menawan investasi migas ke Indonesia. Pasalnya, dalam saat-saat peningkatan harga minyak ini, banyak negara yang menafaatkan situasi ini untuk menarik investai dengan menunjukkan insentif dan fiscal yang sungguh menarik.
Meski demikian, Ia menganggap dikala ini industri migas di Indonesia tengah menuju arah yang sempurna dengan aneka macam upaya yang dikerjakan oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam mendorong aneka macam insentif. “Kami selaku pelaku perjuangan sungguh mengapresiasi pemerintah, kami menyaksikan bahwa pemerintah lewat Kementerian ESDM dan SKK Migas mau mendengar dan mengupayakan apa yang menjadi kebutuhan industry untuk gotong royong meningkatkan buatan migas nasional,” ungkap Ronald.
Ronald pun menentukan, pihaknya terus berkomitmen untuk memenuhi sasaran produksi yang ditetapkan Pemerintah dan siap menunjukkan sumbangsih bagi industri serta masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat di sekeliling wilayah operasi.