JAKARTA, TAMBANG – Realisasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga akhir 2021 mencapai 48,79 Megawatt. Angka ini naik bila dibandingkan dengan dua tahun terakhir.

“Sampai Desember 2021, ini saya gambarkan selama dua tahun terakhir memang jika dilihat dari angkanya kan terus naik kan ya. Tapi naiknya memang tidak banyak. Angkanya sekarang yakni 48,79 Mwp,” kata Direktur Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana ketika konferensi pers virtual, dikutip Selasa (18/1).

Meski begitu, Dadan mengakui bahwa progres PLTS Atap ini masih jauh dari sasaran yang telah dijadwalkan sebelumnya, yaitu sebesar 90  Megawatt di tahun 2021. Menurut Dadan, realisasi belum maksimal sebab masih menanti regulasi yang saat ini sedang dalam tahap pembaharuan.

“Terkait PLTS Atap, jadi ada beberapa hal yang direvisi dari Permen 49 dan sekarang Permen ESDM no 26 tahun 2021. Memang Permennya kini masih diklarifikasi, dikonfirmasi sama Kemenko Perekonomian dan juga Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Adapun poin-poin dalam Peraturan Menteri Nomor 26 tahun 2021 antara lain: pertama ketentuan ekspor listrik menjadi 100 persen dan perpanjangan penihilan dari awalnya tiga bulan menjadi enam bulan. Kedua, prosedur pelayanan berbasis aplikasi dan pelayanan menjadi lebih singkat, semula 15 hari menjadi 5 hari.

Ketiga, Pelanggan PLTS Atap dan Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Umum (IUPTLU) dapat melakukan perdagangan karbon. Untuk poin ini, menurutnya masih dalam penggodokan dengan Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).

“Ini juga sedang dibahas dikoordinasikan oleh Kemenko Marves untuk regulasi-regulasi yang terkait dengan turunan dari perpres 98 ihwal nilai ekonomi karbon,” paparnya.

Poin keempat ialah ekspansi tidak cuma pelanggan PLN saja, tetapi pelanggan di Wilayah Usaha non-PLN (dikala ini cuma pelanggan PLN-red). Kelima, adanya Pusat Pengaduan Sistem PLTS Atap untuk mendapatkan dan menindaklanjuti pengaduan atas implementasi PLTS Atap.

Dadan kemudian menjelaskan, realisasi pengembangan PLTS Atap ini berasal dari beberapa pelanggan, seperti gedung pemerintahan, sektor industri, dan sebagainya.

“Setelah empat tahun acara ini berlangsung dan kita baru sukses mencapai hampir 49 Megawatt. Ini berasal dari gedung-gedung pemerintah, gedung sosial, rumah tangga, bisnis dan industri,” tandasnya.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?