Huayou Cobalt Kucurkan Usd300 Juta Kembangkan Pabrik Litium Di Zimbabwe

Salah satu produsen kobalt paling besar dunia asal Tiongkok, Zhejiang Huayou Cobalt berencana mengucurkan modal sebesar USD300 juta untuk pengembangan tambang litium dan pabrik pengolahan pada proyek Arcadia di Harare, Zimbabwe.

Proyek yang dioperasikan oleh Prospect Lithium Zimbabwe itu, diproyeksikan akan memiliki kapasitas pembuatan sekitar 4,5 juta ton bijih dan memproduksi 400 ribu ton konsentrat litium per tahun.

“Kami berencana untuk berbagi proyek dengan segera selama tahun depan, dan menginvestasikan sekitar USD300 juta untuk menyebarkan tambang dan membangun pabrik pembuatan,” dijelaskan dalam dokumen perusahaan Prospect Lithium Zimbabwe, dikutip Selasa (31/5).

“Kapasitasnya untuk mengolah sekitar 4,5 juta ton bijih dan memproduksi 400 ribu ton konsentrat litium per tahun,” sambungnya.

Lebih lanjut, Proyek Arcadia dibutuhkan mengirimkan batch pertama mineral spodumene dan petalite yang mengandung litium pada tahun 2023 mendatang..

Nantinya, Prospek Lithium Zimbabwe akan memberdayakan 600 masyarakatsetempat selama tahap konstruksi, dan akan merekrut 900 tenaga kerja dikala tahap buatan dimulai.

Untuk diketahui, Huayou Cobalt menuntaskan akuisisi Arcadia pada April kemudian dari Prospect Resources senilai USD422 juta. Prospect Resources merupakan perusahaan yang melantai di Bursa Australia dan minoritas pemegang saham Zimbabwe. Berdasarkan laporan perusahaan pada Oktober 2021, proyek Arcadia mempunyai 15,8 juta ton sumber daya litium terukur dan 11,8 juta ton cadangan litium terbukti.

Di Indonesia, Huayou Cobalt gres saja meneken perjanjian kolaborasi dengan PT Vale Indonesia untuk menyebarkan kemudahan pemrosesan high-pressure acid leaching (HPAL) di Pomalaa, Sulawesi Selatan. Proyek tersebut menjadi bab dari upaya Huayou memperkuat pasokan materi baku nikel untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.

Dalam akad itu, Huayou Cobalt akan membangun proyek HPAL Pomalaa, lalu Vale berhak mengakuisisi hingga 30% saham di dalamnya.

Sebagai citra, proyek HPAL Pomalaa akan mengolah bijih limonit dan bijih saprolit kadar rendah dari tambang Vale di Pomalaa dan menciptakan mixed hydroxide precipitate, dengan kapasitas bikinan hingga 120 ribu ton per tahun.

Saat ini, Huayou Cobalt sedang menyiapkan studi, antara lain terkait power supply, water supply, dan proses tailing, yang akan dijalankan dalam waktu enam bulan. Pembangunan proyek HPAL akan dimulai pada final tahun ini, dan ditargetkan tamat dalam waktu tiga tahun.