Jakarta,TAMBANG,-Indonesia menjalin kerja sama bilateral bidang ESDM dengan Maroko. Kerja sama ini dimulai lewat 1st Meeting Joint Committee on Energy antara Kementerian ESDM dengan Kementerian Energi, Pertambangan, dan Lingkungan Maroko. Pertemuan secara virtual berjalan selama dua hari, pekan kemudian. Pertemuan ini dilaksanakan secara back to back dalam 2 sesi, yakni Cooperation in the Fields of Electricity, Renewable Energies and Energy Efficiency dan sesi Cooperation in the Fields of Hydrocarbons, Mines, and Geology.

Sesi pertama, yang dipimpin Direktur Panas Bumi Harris, membicarakan kebijakan dan program ketenagalistrikan, serta fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dan efisiensi energi kedua negara. Selain itu dibahas pula isu terkait penelitian dan pengembangan serta pengembangan sumber daya manusia di bidang Kelistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

Saat ini Kementerian ESDM berdasarkan Harris terus berusaha dan berkomitmen dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebagaimana dituangkan dalam National Determined Contribution (NDC). “Indonesia mempunyai misi untuk beralih dari penggunaan energi fosil ke energi terbarukan. Kita mempunyai sasaran pencapaian EBT dan KE dalam total bauran energi sebesar 23% di tahun 2025 dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca setidaknya sebesar 29% di tahun 2030 melalui perjuangan sendiri dan 41% dengan perlindungan internasional sesuai dengan ratifikasi dalam Paris Agreement,” ungkap Harris.

Pada sesi ini Indonesia dan Maroko sepakat untuk menindaklanjuti koordinasi dalam hal tukar menukar informasi terkait Super ESCO, pengembangan proyek efisiensi energi, dan peluang potensi investasi di infrastruktur ketenagalistrikan. Kedua belah pihak juga setuju untuk melakukan kolaborasi observasi ke arah komersialisasi di bidang ocean energy dan bioenergi, serta riset bareng di bidang photovoltaic (PV) dan solar thermal.

Sesi kedua, adalah sesi Cooperation Hydrocarbons, Mines, and Geology, membahas investasi di bidang mineral dan batubara, potensi investasi dan penyediaan jasa di sektor migas di kedua negara, data dan keterampilan di bidang kegeologian, serta pengembangan sumber daya insan di bidang geologi, mineral dan batubara.

“Maroko mengajak Indonesia utamanya BUMN untuk dapat terlibat pada pengembangan sektor mineral dan migas di Maroko, khususnya untuk melaksanakan survei kegeologian dan tukar menukar isu dalam tata cara digital serta surveillance data geologi,” jelas Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Sunindyo Suryo Herdadi, yang memimpin jalannya sesi kedua.

Sunindyo juga menyampaikan, Indonesia dan Maroko bersepakat untuk menindaklanjuti kerja sama dalam tukar menukar informasi dan riset bareng di bidang migas, mineral, dan batubara. Bagi Indonesia, Maroko ialah salah satu kawan strategis di sektor ESDM, yang dapat membuka potensi kerjasama dengan negara-negara Afrika yang lain, terutama bab utara, yang memiliki kekerabatan akrab dengan Eropa bab selatan.

Sebagai isu, pertemuan ini merupakan implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) wacana sektor energi dan mineral antara Indonesia dengan Maroko yang sudah ditandatangani pada tahun 2018 silam di Jakarta.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?