Jakarta, TAMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif bertemu dengan Minister of Energy, Climate, and Utilities Denmark, Dan Jorgensen. Pertemuan terjadi di sela-sela the 7th Annual Global Conference on Energy Efficiency di Sonderberg, Denmark, Kamis (9/6).

Pada peluang tersebut, kedua menteri berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi bilateral terutama di bidang energi. Arifin mengapresiasi inisiatif Pemerintah Denmark bareng  International Energy Agency (IEA) dalam penyelenggaraan pertemuan energi efisiensi global.

“The 7th Annual Global Conference on Energy Efficiency ini adalah fasilitas untuk memperkuat komitmen bareng antar negara dalam implementasi efisiensi energi secara global,” ujar Arifin dalam informasi resmi, dilansir Selasa (14/6).

Selain menyampaikan akad Indonesia dalam mendukung energi efisiensi, Arifin juga memberikan pengalaman perihal pengembangan EBT di Indonesia, diantaranya B30 dan bioavtur. Inovasi tersebut diperlukan mampu menjadi penemuan yang dibutuhkan sektor transportasi periode depan.

Sementara itu, Jorgensen mengapresiasi kolaborasi bilateral yang telah terjalin dengan sangat bagus antara Indonesia-Denmark selama ini. Jorgensen juga menekankan dengan kapasitas yg dimiliki Indonesia, maka implementasi kerja sama efisiensi energi yg dikerjakan Indonesia dan Denmark memberikan imbas konkret yang sangat besar.

Lebih lanjut ia memandang Indonesia memiliki kesempatanpasar yang besar, sehingga ke depannya Indonesia dapat mempergunakan kesempatantersebut selaku  key driver dalam pengembangan pasar energi gres terbarukan.

“Denmark mempunyai sumber energi bayu yang cukup besar dan mengolahnya menjadi sumber energi untuk mendukung sektor transportasi dan maritim,” ungkap Jorgensen.

Menanggapi hal tersebut, Menteri ESDM menyebutkan bahwa Indonesia juga mempunyai sumber energi angin dan air yang cukup besar, terutama di kawasan Papua dan sangat berpeluang untuk dikembangkan ke depan.