Indosat Dukung Digitalisasi Sektor Pertambangan Dan Energi

Jakarta, TAMBANG – PT Indosat Tbk atau lebih diketahui Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) kembali menyelenggarakan Connex Webinar Series untuk mempercepat efisiensi bisnis serta keselamatan operasional di industri Pertambangan dan Migas.

Connex Webinar sendiri merupakan salah satu  program rutin Indosat Business yang mempertemukan Regulator, Pelaku Industri, dan Mitra Teknologi untuk membicarakan bagaimana digitalisasi mampu memajukan produktivitas.  Acara dilangsungkan secara hybrid di Jakarta, Kamis (9/6).

Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Bayu Hanantasena, menyampaikan bahwa Indosat Business secara konsisten menyelenggarakan acara Connex selaku bagian dari tujuan IOH yang lebih besar, yakni menghubungkan dan mempekerjakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital.

“Di Connex hari ini, Indosat Business mendukung penuh sektor pertambangan dan migas biar bikinan mampu dipantau secara real-time dan online, sehingga memajukan operasional bisnis dan menjadi lebih efisien, produktif, dan aman,” kata Bayu, dikutip Rabu (15/6). 

“Selain itu, kami juga mendukung pengolahan dan keamanan data perusahaan selaku aset strategis sehingga perusahaan dapat mempercepat proses kerja dan pengambilan keputusan,” imbuhnya.

Direktur Jendral Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, mengatakan bahwa Indonesia ialah negara dengan sumber daya alam melimpah yang perlu diatur dengan baik sehingga mampu menawarkan faedah bagi masyarakat banyak. Salah satunya dengan digitalisasi setiap sektor industri.

“Kami yakin bahwa dengan teknologi digital, operasi bisnis mampu menjadi lebih efisien dan mengembangkan keselamatan sumber daya insan. Kami mengapresiasi Indosat Business yang sudah menyelenggarakan Connex, sehingga kami dapat berkolaborasi untuk menghadirkan penyelesaian terbaik bagi industri kami,” katanya.

Senada, Sekretaris SKK Migas, Taslim Z Yunus  menyebut bahwa digitalisasi ialah salah satu seni manajemen yang sudah diterapkan di lingkungannya. Menurut Taslim, ada empat hal yang penting dalam sistem digital ini adalah data, proses, people dan teknologgi.

“Karena pada mulanya data dibangun secara siloes lalu mulai tidak terintegrasi, kemudian terakhir ini kita coba menciptakan data yang lebih terintegrsi, dari operasi ke K3S dan ke SKK Migas itu bisa diakses secara online,” kata Taslim.  

Indosat sendiri memperkenalkan solusi infra jaringan di area terpencil mencakup Private LTE, Managed Sekolah Dasar WAN dan Managed IT Infra. Kemudian, penyelesaian operasi bisnis berbasis cloud meliputi Hybrid Cloud Meet Team Pro, dan penyelesaian pemantauan aset Nextfleet.

Private LTE yakni penyebaran jaringan seluler 4G langsung untuk mendukung operasional bisnis dan kegiatan pertambangan dan migas di tempat yang tidak terjangkau oleh sinyal seluler. 

Managed Network (Sekolah Dasar WAN) dan Managed IT yaitu layanan transformasi digital yang mampu mempercepat perusahaan untuk bergerak menuju versi IT hybrid dan memenuhi keperluan akan terusan jaringan yang aman, agile, dan fleksibel di setiap lokasi operasional bisnis perusahaan. 

Hybrid Cloud, mendatangkan layanan cloud berstandar global yang lebih singkat dan kondusif, didukung oleh kemitraan Indosat dengan penyedia cloud global teratas yang telah mempunyai fasilitas Infrastructure Cloud di Indonesia seperti Google Cloud. 

Cloud Collaboration App, layanan aplikasi berbasis cloud yang mempermudah pengguna bisnis menerima aplikasi perkantoran, layanan penyimpanan data, serta layanan telekonferensi secara gampang dan aman.

IoT Asset Management, ialah penyelesaian teknologi IoT untuk administrasi aset menggunakan aplikasi mobile dan perangkat IoT untuk menciptakan ongkos operasional yang lebih efisien dan pemantauan aset perusahaan yang lebih efektif dengan perlindungan jaringan koneksi data dan cloud.