Oleh Ron Beck, Senior Director Industry Marketing and Fauzi Djauhari, Principal Solution Consultant Aspen Technology Inc.
Menurut mendiang futuris Amerika Alvin Toffler, “pergeseran tidak cuma diperlukan untuk kehidupan – (pergeseran) itu yaitu kehidupan.” Perubahan yakni hal yang terpenting di ketika ini, di mana dunia sedang berupaya keluar dari pandemi.
Akan mirip apakah kenormalan baru? Tidak ada yang tahu niscaya, namun yang terang untuk memastikan terus berada di posisi terdepan di periode depan, perusahaan perlu mempercepat digitalisasi mulai hari ini dan memposisikan diri untuk setiap pergeseran yang tak terduga. Penting bagi bisnis untuk meraih tingkat ketahanan secara menyeluruh yang tinggi dan menjadi lebih produktif dengan juga makin meningkatnya kelincahan. Dalam menghadapi persaingan global tanpa henti, perusahaan padat modal perlu strategis dan fokus. Walaupun percepatan itu baik, tetapi tidaklah cukup. Sangat penting bagi bisnis untuk berfokus dalam menghasilkan nilai yang terukur dengan menerapkan teknologi yang membantu dalam tantangan ganda keberlanjutan dan profitabilitas.
Industrial AI yakni senjata bisnis strategis, karena menggabungkan kekuatan analitik dan pembelajaran mesin AI dengan keterampilan domain yang penting, untuk mengekstrak nilai dari data industri. Industrial AI akan menolong menavigasi opsi dan keputusan rantai pasokan yang kian kompleks. Momentum dari mitigasi karbon global yang berganti dengan segera membutuhkan konsentrasi pada transisi energi di seluruh Asia, khususnya Korea, Jepang, Cina, Indonesia, India. Penting juga untuk fokus pada dilema sampah plastik yang mendorong ekonomi sirkular – yang semuanya, Industrial AI telah menghasilkan nilai bagi pengguna. Perusahaan perlu menerapkan penyelesaian industri berbasis AI yang tertanam dengan keterampilan domain bawaan yang penting, memperbesar alat dan data AI tersebut untuk membuka nilai bahwasanya.
Visibilitas ke dalam planning permainan
Dengan pengaturan kerja virtual atau hybrid yang masih ada, perusahaan perlu menawarkan kesanggupan mereka untuk mengoperasikan dan mengelola aset dari jarak jauh. Bisnis ini juga perlu mengembangkan patokan integritas dan keamanan aset mereka secara serempak – lewat penggunaan analitik.
Dalam survei yang dijalankan bersama Crystol Energy, sebagian besar responden dari perusahaan energi dan kimia memperlihatkan bahwa mereka kurang siap secara digital, dikala pandemi ini timbul. Faktor paling penting bagi perusahaan di sektor padat aset, ialah memutuskan keselamatan pekerja mereka dan pengoperasian aset yang aman. Menyediakan lingkungan kerja yang fleksibel dan mempercepat digitalisasi melalui kenaikan transparansi pemangku kepentingan ialah aspek yang disetujui oleh responden. Kekurangan tenaga kerja cekatan juga disorot sebagai risiko jangka panjang terhadap keberlanjutan bisnis, alasannya adalah gejolak ekonomi telah menyebabkan keluarnya pekerja paling terlatih lebih permulaan – sekarang digantikan oleh tenaga kerja yang memerlukan pembinaan dan organisasi yang kekurangan keterampilan domain. Akses ke modal global kian terikat dengan kinerja keberlanjutan, yang memajukan pentingnya tujuan terkait.
Bahkan sebelum pandemi ini mengakibatkan perlambatan ekonomi, karyawan, dan pelanggan mengharapkan industri energi untuk melaksanakan bisnis yang higienis dan efisien. Namun, pekerja dan konsumen generasi modern menuntut tingkat akuntabilitas yang lebih tinggi terkait keberlanjutan. Dalam survei industri global gres wacana acuan keberlanjutan, oleh AspenTech dan konsultan Dr. Robert Socolow, 48% responden industri kimia melaporkan bahwa pelanggan yakni pendorong utama inisiatif keberlanjutan mereka, dan 65% menyampaikan bahwa kewajiban sosial yang luas ialah pendorong utama. Organisasi tahu bahwa jikalau mereka ingin melindungi reputasi merek mereka dan menarik orang-orang ini untuk melakukan pekerjaan dan terlibat dengan mereka, mereka mesti membangun bisnis yang lebih bersih, lebih aman, dan lebih berkesinambungan yang memungkinkan mereka berkontribusi untuk menciptakan dunia yang sesuai untuk periode depan.
Banyak pemain energi juga mendiversifikasi bauran energi mereka, yang seluruhnya memperlihatkan lebih banyak proyek di area transisi energi, mirip ekonomi hidrogen, penangkapan karbon, biofeedstock, dan aset energi terbarukan.
Kenormalan baru industri
Kekurangan keterampilan akan meningkat sehabis lima tahun ke depan, karena perampingan industri menghemat keterampilan domain yang berguna. Dengan sebagian besar ilmuwan data yang masih relatif gres dalam pekerjaan, penggunaan alat dan analitik digital tampaknya akan meningkat, utamanya solusi yang mempercepat kerja sama antara gelombang baru ilmuwan data dan pakar domain teknis. Pengurangan biaya dan jejak karbon akan tetap menjadi acara utama. Pergeseran dalam bauran buatan kilang menuju materi baku kimia diperlukan, alasannya pertumbuhan bahan kimia diperkirakan mencapai setengah dari perkembangan ajakan jangka pendek untuk minyak di Asia.
Ketika ekonomi Asia dan perkembangan kelas menengah terus melakukan pekerjaan menuju pemulihan, proyek pabrik terpadu mega berada di jalur yang sempurna untuk memenuhi usul pasar yang terus berubah secara efisien. Pergeseran lintasan industri dari konsumsi minyak ke gas terus berlanjut, terutama di bidang materi baku kimia dan pembangkit listrik. Gas alam dan energi terbarukan mampu memenuhi peningkatan seruan listrik, dan ekonomi hidrogen ialah dimensi yang timbul. Di Indonesia, panas bumi akan memainkan peran yang makin besar dan mendatangkan tantangan operasional.
Karena area energi baru ini mendapatkan momentum, desain rancangan permulaan yang cepat dan kuat sungguh penting untuk analisis tekno-ekonomi guna memutuskan siklus hidup aset yang menguntungkan.
Model bibit unggul yang menggabungkan versi yang rincian dan berbasis AI makin diharapkan untuk mengoptimalkan operasi yang kompleks, lebih akurat dan mandiri, terutama untuk pilihan teknologi transisi energi. Untuk proyek investasi, perhitungan dan transparansi pertumbuhan proyek dapat memberikan nilai pelengkap. Untuk mengorganisir risiko proyek secara efisien, dibutuhkan visualisasi, analisis, benchmark, dan menyebarkan data untuk mengembangkan kecepatan dan kepastian. Hasilnya adalah rancangan aset yang lebih singkat, kolaboratif, dan terinformasi – dengan proses eksekusi yang mulus dan lebih mampu diprediksi.
Lintasan jangka panjang di jalur
Visi AspenTech untuk Self-Optimizing Plant ialah aset yang sepenuhnya diaktifkan secara digital yang mencar ilmu mampu berdiri diatas kaki sendiri, mengikuti keadaan sendiri, dan mandiri. Pelanggan ingin membangun organisasi yang lebih sigap. Di tingkat perusahaan, perusahaan perlu menyatukan aset yang kian pintar menjadi rantai nilai yang lebih sigap dan responsif.
Dalam hal garis waktu, beberapa aspek operasi akan menjadi otonom dalam rentang waktu yang relatif pendek, sementara otonomi yang lebih luas yakni tujuan jangka panjang lima hingga sepuluh tahun. Biasanya, aset pengolahan minyak dan kimia terlalu kompleks untuk dilaksanakan sepenuhnya secara mampu berdiri diatas kaki sendiri, setidaknya dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Sebaliknya, kami mendorong untuk memungkinkan pabrik mampu berdiri diatas kaki sendiri dengan operator yang kian mengerjakan fungsi pengawasan strategis.
Sebagai epilog, dua kutipan ikonik dari Alvin Toffler, “Pengetahuan yakni sumber kekuatan yang paling demokratis” dan “Orang yang buta karakter di kala ke-21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, namun mereka yang tidak bisa berguru, melewatkan, dan berguru kembali.” Kutipan ini menyinari pentingnya teknologi digital dan Industrial AI dalam mempekerjakan pekerja untuk memobilisasi wawasan dan pembelajaran dari data industri.
Memang, Pabrik Pengoptimalan Mandiri memanfaatkan data untuk menghasilkan wawasan dan Industrial AI memberi perusahaan kesanggupan besar untuk mencar ilmu, melupakan, dan mencar ilmu kembali. Kembali ke abad depan, Toffler sangat tepat dalam hal proses dan perusahaan padat modal yang merangkul perubahan dan mendorong nilai dengan kekuatan unik Industrial AI di sini, saat ini, di wajar industri baru ini.