Kutai Kartanegara, TAMBANG – Harun kini bisa tersenyum. Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tunas Jaya di Desa Bakungan, Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu, sukses menghasilkan pundi-pundi rupiah. Dengan modal kolam ikan di lahan sekitar 1 hektare lebih, ia bisa menciptakan sekitar Rp 8 juta dari panen bibit ikan nila tiap bulan.

Perjalanan Harun tidak instan. Sejak tahun 90-an, ia telah menekuni dunia ikan. Bertahun-tahun lamanya, ia menjajal menggali formulasi semoga budi daya ikan menemukan hasil yang mencukupi. Ia mengikuti aneka macam pelatihan.

Harun mengalami kegagalan berkali-kali. Berkat semangatnya yang tak pernah surut, hingga risikonya dia berhasil menemukan jenis pakan ikan dan sistem budi daya ikan yang cocok dikembangkan di desanya.

“Saya mengikuti banyak pembinaan, sistem yang diajarkan mengadopsi cara akal daya ikan di Jawa. Setelah dicoba, ternyata tidak cocok diterapkan di sini. Akhirnya aku coba cari formulasinya sendiri, berkali-kali gagal. Tapi sekarang kelihatan balasannya, bisa dikatakan sukses,” ungkap Harun ketika dijumpai tambang.co.id, Kamis (24/3).

Keberhasilan Harun membuat tetangga dan sobat-temannya ingin menggeluti menggeluti dunia budi daya ikan. Akhirnya, Harun membentuk Pokdakan Tunas Jaya, yang kini punya anggota 19 orang.

Kata Harun, tak semua anggotanya bergerak menghasilkan bibit, sebagian ada yang menekuni penggemukan ikan. Jenisnya beragam, mulai dari nila, mas, lele, patin, dan gurame.

Masing-masing anggota Pokdakan Tunas Jaya punya jumlah bak sendiri, sekurang-kurangnya2 petak. Sedangkan Harun sendiri punya 16 petak.

Harun dan anggotanya menyuplai ke pasar sekitar 300-350 bibit ikan dalam sebulan. Sedangkan dari kolamnya sendiri, Harun menghasilkan sekitar 130-150 bibit nila dari 16 bak itu. Sekitar 20 ribu bibit ikan yang dipanen, dikontrol secara berdikari oleh anggota Pokdakan Tunas Jaya lewat penggemukan.

Harun menyaring bibit-bibit ikan nila yang siap dipanen.

Tantangan Kemarau

Secara teknik kecerdikan daya, Pokdakan Tunas Jaya mampu dibilang sukses menguasai. Namun, Harun dan anggotanya mengalami tantangan ketika ekspresi dominan kemarau tiba. Kolam ikan tak menerima pasokan air yang cukup sehingga buatan terpaksa jeda.

“Kami memikirkan bagaimana caranya semoga tidak hanya panen musiman. Saat kemarau tiba, kami ingin tetap mampu berproduksi. Selama ini kami hanya mengandalkan tadah hujan” ungkap Harun.

Melihat keadaan ini, PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) memperlihatkan bantuan lewat acara pipanisasi. Lokasi bak ikan Pokdakan Tunas Jaya tersebut, tak jauh dari tempat penampungan watu bara atau stockpile dan dermaga BSSR di Desa Bakungan. Sehingga perusahaan memutuskan desa tersebut selaku tempat ring satu lingkar tambang.

BSSR membangun jaringan pipa untuk Pokdakan Tunas Jaya. Pipa tersebut menghubungkan sumber air dengan kolam-kolam ikan. Tak tanggung-tanggung, jalur pipa dibangun sejauh 2 kilometer lebih. Program ini dimulai sejak pertengahan tahun lalu.

“Dengan adanya acara pipanisasi dari BSSR, kolam kami tidak kekurangan air saat kemarau. Selain pipa, perusahaan juga banyak menolong kami,” beber Harun.

Lebih lanjut, BSSR juga memberikan perlindungan mesin pompa air, yang digunakan Pokdakan Tunas Jaya untuk memanen bibit ikan. Di Desa Bakungan, masyarakat memisahkan indukan ikan dan anakannya saat panen dengan cara menguras air dari satu bak ke kolam yang lain.

Harun dan pompa air untuk panen ikan santunan dari PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)

Kemudian, perusahaan juga menunjukkan pinjaman terhadap para pembudi daya ikan dengan membeli hasil produksinya untuk menyanggupi kebutuhan makan karyawan.

Hal yang paling penting, BSSR rutin menunjukkan training kepada masyarakat dan mengawasi mutu ikan hasil bikinan. BSSR memastikan operasinya di Desa Bakungan tidak membawa pengaruh negatif kepada lumbung mata pencaharian penduduk .

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?