Belitung, TAMBANG – Pemerintah Provinsi Bangka Belitung berupaya melakukan transformasi ekonomi yang semula bertumpu pada sektor pertambangan timah ke pariwisata. Dalam mendukung acara tersebut, PT Timah Tbk turut berkontribusi memoles lahan bekas tambang menjadi destinasi tamasya berbasis agrowisata.

Salah satunya Kampong Reklamasi Selinsing. Lokasinya berada di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Dari Bandara Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, berjarak 70 kilometer.

Destinasi dengan luas 18 hektare ini, dibangun oleh PT Timah dengan cita-cita dapat menjadi penggerak gres ekonomi desa.

Menurut Kepala Desa Selinsing, Harianto, kampung yang dihuni 6200 jiwa itu, dulunya cuma hamparan lahan tandus berbentukgundukan pasir sisa tambang timah, yang secara bertahap dibenahi. Bekas lubang tambang atau void diubah menjadi bak ikan.

“Tempat yang dulunya tidak mampu dimanfaatkan, kini bisa dijadikan bak ikan, ada patin yang mungkin beratnya sampai 15 kilogram. Ini bisa dimanfaatkan untuk wisata pemancingan dan event perlombaan ,” ungkap Harianto.

Kepala Desa Selinsing, Harianto

Selain itu, daerah darat Kampong Reklamasi dimanfaatkan dengan ditanami berbagai jenis tumbuhan. Ada tumbuhan buah mirip durian, mangga, jambu mente, nangka dan buah naga.

Kemudian ada berbagai jenis pohon hutan yang ikut dilestarikan. Di antaranya pohon bulian, gaharu, dungun dan bambu kuning.

Setidaknya ada 29 jenis tumbuhan, semua bibitnya disemai dari akomodasi pembibitan atau nursery milik PT Timah, yang berkapasitas 30 ribu bibit per tahun.

Dalam pengelolaannya, PT Timah melibatkan Badan Usaha Milik Desa, yang dipimpin warga setempat, Diki Afriansyah sebagai Direktur Utama. Menurut Diki, selain ikut melestarikan flora endemi khas Belitung di Kampong Reklamasi, pihaknya juga mengorganisir peternakan sapi dengan tata cara peranakan.

Direktur BUMDes pengelola Kampong Reklamasi Selinsing, Diki Afriansyah

Uniknya, kebutuhan listrik di areal  Kampong Reklamasi Selinsing yang menawarkan wahana bermain camping ground ini, dipasok dari energi baru terbarukan, berbentukpembangkit surya berkapasitas 10 kilowatt peak.

“Kita berupaya menciptakan rancangan pariwisata yang berbasis agro dan ramah lingkungan. Selain selaku destinasi untuk melepas penat, di sini juga mampu jadi tempat edukasi,” ungkap Diki.

Kampong Reklamasi Selinsing terlihat dari ketinggian

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?