Jakarta, TAMBANG – PT Pertamina Persero terus berupaya mendukung acara pemerintah untuk mencapai Nol emisi karbon pada tahun 2060 selaku bentuk mitigasi perubahan iklim sesuai KTT COP 26 Glasgow di tahun 2021 lalu.

SVP Strategy & Invesment PT Pertamina (Persero) Daniel Purba, menjelaskan bahwa Pertamina memiliki akad kepada penurunan emisi karbon dan kenaikan bauran energi salah satunya dengan menyelenggarakan program Pfsains.

“Pertamina punya sasaran penurunan emisi karbon 30% dan kenaikan bauran energi baru terbarukan 15% di tahun 2030 dengan melakukan investasi dan penemuan program maupun proyek. Salah satunya yakni program PFsains ini yang merupakan bab penting Pertamina Grup dalam membangun green economy dan green energy demi tercapainya target tersebut,” ungkap Daniel pada acara Launching PFsains 2022, dikutip Kamis (26/05).

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari, mengatakan bahwa PFsains menjadi tanggapan kepada tantangan gosip pergeseran iklim. Tidak cuma PFsains, melainkan juga Blue Carbon Initiative yang sudah berlangsung.

“Isu pergantian iklim yaitu urgensi yang mesti secepatnya ditanggapi lewat inovasi dan solusi aktual. Inilah tantangan yang dijawab lewat Blue Carbon Initiative dan PFsains yang berjalan seiringan. Blue Carbon Initiative sedang berlangsung, di mana pemetaan, analisis potensi dan risiko dengan para hebat, dan MoU dengan mitra dari Pertamina Grup maupun eksternal sudah dilaksanakan. Begitu juga hari ini, PFsains resmi dibuka untuk akademisi, praktisi, dan peneliti,” ujar Agus.

Program PFsains ialah ajang kompetisi kreativitas pengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui acara observasi dan atau praktik-praktik penemuan teknologi EBT dan ekosistem pendukung tercapainya NZE.

PFsains dibuka pada tanggal 25 Mei 2022 sampai 25 Juni 2022 dengan tema ‘Innovative Green Technopreneur Competition’. Terdapat dua kategori yang dikompetisikan, yaitu Ideanation dan Implementation.

Tahun ini PFsains berlainan dari tahun-tahun sebelumnya karena didukung oleh New Venture PT Pertamina (Persero). Di samping mendapatkan dana perlindungan implementasi prototipe total miliaran rupiah, pembekalan, dan pendampingan, inovasi energi terbaik akan disinergikan dengan bisnis subholding Pertamina.

Inovasi terbaik akan dikembangkan menjadi businesspreneur yang akan diinkubasi dan diakselerasi dengan pitching secara khusus dalam acara 1-2 tahun di bawah mentoring dan pendanaan khusus sampai bisnis tersebut sukses. Tidak hanya itu, proyek terpilih akan ditindaklanjuti untuk menjadi rintisan Desa Energi Berdikari dan showcase G20.

Dua tahun berjalan, PFsains sukses diikuti total 600 peserta anjuran proyek EBT dan terpilih 7 pemenang. Salah satunya sukses tampil di pameran kancah internasional, ialah motor listrik karya Arfie Ikhsan yang tampil di ekspo MotoGP Mandalika 2022.

Sementara itu, proyek PFsains lainnya sukses menjadi sumber energi yang dapat diandalkan di kawasan 3T, salah satunya proyek Affordable and Adaptive PWM Solar Energy Management (APSEM) karya Tiyo Avianto. Karya Tiyo berhasil menerangi 100 rumah penduduk Desa Loburui, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur.

“PFsains sudah mengambarkan keberhasilannya dengan berbagai proyek energi gres terbarukan yang sungguh membanggakan. Besar keinginan aku di tahun 2022, bertambah banyak prototype yang bisa kami implementasikan secepatnya untuk menjamin ketersediaan energi di wilayah 3T dan pastinya mempercepat sasaran nol emisi karbon demi kesejahteraan masyarakat,” tutup Agus.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?