Jakarta, TAMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Pimpinan Kerja Sama Operasi (KSO) PT PP-Elnusa menandatangani Kontrak Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I (Ruas Semarang-Batang) senilai Rp1,17 triliun.
Penandatanganan ini menawarkan bahwa Pemerintah terus berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur gas bumi. Proyek ini juga ialah penguatan ekonomi sektor industri dan lainnya mirip rumah tangga, komersil, dan transportasi melalui jaringan distribusi gas di tempat Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Ketersediaan infrastruktur yang mencukupi dan berkelanjutan ialah keperluan mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional, menyejahterakan masyarakat dan memajukan daya saing Indonesia dalam persaingan global,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi kementerian ESDM, Tutuka Ariadji dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (18/5).
Tutuka mengungkapkan, pelaksana proyek ini, yaitu KSO PT PP-Elnusa, adalah Kontraktor pemenang lelang yang sudah dikerjakan secara terbuka, transparan dan mengikuti ketentuan perundang-usul oleh Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Kementerian ESDM yang sudah diumumkan sejak 4 Desember 2021.
“Sesuai agenda tahapan lelang, pada hari ini Selasa tanggal 17 Mei 2022, kita dapat menyaksikan bareng penandatanganan kesepakatan pelaksanaan proyek ini. Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah berkontribusi dan memberikan pinjaman selama proses penyusunan rencana, pengadaan dan pada pelaksanaan pembangunannya ke depan,” imbuh Tutuka.
Pembangunan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang (Cisem) ialah bagian dari planning interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.
Interkoneksi tersebut dapat memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi yang memadai dan mampu diakses penduduk pada harga yang terjangkau secara berkelanjutan, khususnya untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan tempat-daerah industri yang akan segera beroperasi di beberapa daerah.
Wilayah-daerah tersebut antara lain Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri yang lain yang sedang dalam proses perencanaan.
Adapun tahap-1 lingkup proyek pekerjaan ini ialah pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Semarang-Batang berikut kemudahan pendukungnya dengan diameter pipa 20 inchi untuk mentransmisikan gas alam dengan kapasitas 116-235 MMscfd sepanjang +/- 62 km dari Platform ESDM Semarang di Tambakrejo (pada tekanan operasi 550-750 psig), lewat jalan nasional di utara Kota Semarang sampai pintu tol Krapyak dan melalui ROW tol Semarang-Batang, sampai Stasiun ESDM Batang.
Pemerintah menghendaki penyelesaian konstruksi pipa Cisem sempurna waktu, dan tepat kualitas, serta pada balasannya mampu termanfaatkan untuk mengalirkan pasokan gas bumi ke pelanggan dengan kondusif, tangguh dan berkelanjutan.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Noor Arifin Muhammad menyertakan, pelaksanaan proyek memakai skema pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build).
Hal ini dilakukan sebab masuk dalam tolok ukur pekerjaan mendesak dan cukup kompleks menurut Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 perihal Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia. Proyek ini rencananya akan dikerjakan selama 15 bulan.
“Terdapat sebanyak 86 kandidat penerima penyuplaiyang mendaftar dan hasil prakualifikasi sebanyak 7 kandidat pemasokdinyatakan lulus. Selanjutnya pada hasil proses kualifikasi teknis terdapat 3 kandidat penyedia lulus seleksi dan pemilihan peringkat kandidat penyedia berdasarkan variasi nilai penawaran teknis dan harga,” papar Noor Arifin.
