Jakarta,TAMBANG, Kementrian ESDM melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) melaksanakan kajian B40. Penelitian ini meneruskan kesuksesan penerapan Biodiesel 30% (B30) semenjak 1 Januari 2020 kemudian.
Saat ini sedang dilakukan uji ketahanan 1.000 jam pada engine test bench di laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”atas dua formulasi B40. Pertama berbentukB40, ialah adonan 60% solar dengan 40% Fatty Acid Methyl Esther (FAME). Formulasi kedua berupa adonan 60% solar dengan 30% FAME dan 10% Distillated Fatty Acid Methyl Esther (DPME).
Kepala Balitbang ESDM Dadan Kusdiana menargetkan kajian penerapan B40 akan tamat di selesai tahun 2020. Balitbang berdasarkan Dadan tidak akan melakukan uji jalan B40 seperti yang dilaksanakan pada kajian penerapan B30. Salah satunya alasannya adalah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-2019).
“(Kajian) Akan akhir di tamat tahun, mungkin November kita mulai melakukan analisis lengkap. Untuk sementara kita tidak akan melakukan uji jalan di jalan raya. Khan agak sukar ya kita akan mengawali, agak takut keluar. Makara kita mencari cara lain bagaimana ini tetap mampu berlangsung,” terang Dadan.
Sementara Ketua Tim Pengkajian B40 Sylvia Ayu Bethari menerangkan kajian penerapan B40 ini telah hingga pada tahap uji ketahanan 1.000 jam pada engine test bench di laboratorium Lemigas.
“Metode uji ketahanan yang kami gunakan telah mendapat kesepakatan bersama dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan Ikabi (Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia). Saat ini yang sedang dikerjakan ialah uji ketahanan untuk dua engine. Engine pertama menggunakan sample materi bakar B40, sekarang telah 370 jam. Sedangkan untuk engine kedua formulasi B30 dengan DPME 10% sudah 615 jam,” jelas Sylvia.
Balitbang ESDM sebelumnya juga telah melaksanakan serangkaian aktivitas untuk menguji B40 ini. Uji karakteristik fisika-kimia formulasi materi bakar B40 dan uji kinerja terbatas formulasi materi bakar B40. Selain itu sudah dilakukan pula evaluasi terhadap karakteristik fisika-kimia formulasi materi bakar B40. Dari penilaian tersebut dua formulasi yang mau diuji lebih jauh, ialah uji ketahanan 1.000 jam dan uji sampel pelumas.
Setelah uji ketahanan 1.000 jam simpulan, tim Kajian B40 akan melaksanakan persiapan dan pelaksanaan uji presipitasi dan stabilitas penyimpanan. Usai seluruh tahapan acara uji tamat, Sylvia menyampaikan pihaknya akan segera melakukan penilaian, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi terkait hasil kajian penerapan B40 ini.