JAKARTA, TAMBANG – PT Bumi Resources Tbk (Bumi) memiliki strategi tersendiri dalam menyambut kebijakan pemerintah yang membuka kembali izin ekspor batubara per 1 Februari lalu. Salah satu strategi yang tengah dirancang Bumi yaitu memperbanyak batubara berkualitas tinggi.
“Strategi kami yakni memprioritaskan pasokan domestik sebelum ekspor, memperkaya bauran mutu kami dengan memproduksi lebih banyak batubara bermutu tinggi,” kata Sekretaris Bumi, Dileep Srivastava, Kamis (3/2).
Dileep kemudian menyebut seni manajemen perseroan yang lain yakni meminimalisir biaya, memajukan output, mempercepat pembayaran utang, mengejar-ngejar proyek hijau seperti gasifikasi dan energi higienis dalam jangka menengah.
“Mengurangi biaya, mematuhi kriteria protokol kesehatan tertinggi selama era sekarang, pandemi, memajukan output sebanyak yang kami mampu dalam kala depan, mempercepat pembayaran utang, mendukung BRMS untuk memajukan nilainya dan mengejar-ngejar proyek hijau seperti gasifikasi dan energi bersih dalam jangka menengah,” papar Dileep.
Bagi Bumi, peningkatkan bikinan batubara berkualitas tinggi merupakan hal yang sangat penting. Mengingat volume ekspor induk perseroan Arutmin dan Kaltim Prima Coal (KPC) ini selalu berada di kisaran 65-70 persen dari total penjualan di setiap tahunnya.
“Kami mengekspor 65% -70% dari jumlah yang kami jual setiap tahun, ungkap Dileep.
Kendati demikian, Bumi mengalami beberapa hambatan teknis yang akan berpengaruh baik pada acara bikinan maupun pada acara ekspor itu sendiri. Salah satu hambatan tersebut, kata beliau masih berkutat pada keadaan cuaca ekstrim.
“Tantangan dikala ini yaitu hujan deras yang terus menerus akibat fenomena La Nina yang kemungkinan juga akan berlangsung pada bulan ini. Setelah itu, bangkit dan semoga tetap wajar ,” tuturnya.
Terkait kewajiban Domestic Market Obligation (DMO), Bumi, kata Dileep telah menyanggupi sesuai ketentuan pemerintah, baik selama masa 2021 maupun pada Januari tahun 2022. Menurutnya, pemenuhan DMO tidak serta merta membuat Bumi memperioritaskan ekspor, pihaknya justru lebih memprioritaskan pemasaran batubara dalam negeri.
“Kami menyambut baik pertumbuhan ini. Bumi senantiasa berusaha untuk menyanggupi (DMO). (Kami menyanggupi) DMO-nya di tahun 2021 dan Januari 2022,” paparnya.