Jakarta, TAMBANG- Kementerian ESDM mempersiapkan beberapa skenario kelistrikan untuk mengantisipasi lonjakan pemakaian listrik selama Ramadhan dan Idul Fitri 2019. Terutama lokasi wisata yang akan menjadi daerah berlibur nanti.
“Lagi diupayakan untuk tempat yang kebetulan menjelang hari raya dan lokasinya menjadi kawasan tujuan merayakan Idulfitri semoga daya bisa ditingkatkan,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, lewat informasi resminya, Kamis (16/5).
Rida menjelaskan, dikala ini Kementerian ESDM akan meyiapkan cadangan putar (spinning reserve) lebih besar dibandingkan waktu regular. Pola operasi disusun berdasarkan perkiraan beban (load forecast). Selain itu, Pemerintah akan menghentikan sementara pemeliharaan instalasi di transmisi dan gardu induk, kecuali pekerjaan perbaikan atau gangguan peralatan.
“Pekerjaanya harus menurut Standard Operating Procedure (SOP) penjagaan pasokan listrik,” jelas Rida.
Skenario lainnya ialah, memutuskan ketersediaan energi primer atau materi bakar pembangkit tenaga listrik. Rida menegaskan, akan merencanakan PLTU kerikil bara dengan cadangan minimum 20 hari operasi dan pembangkit BBM untuk operasi backup dengan cadangan minimum tujuh hari operasi.
Rida menjelaskan kendati secara keseluruhan dalam keadaan kondusif, masih ada sembilan kota yang dinilai siaga, karena suplai cadangan listrik lebih kecil dibandingkan kapasitas pembangkit.
“Adapun sembilan daerah tersebut ialah Nias, Batam Bintan, Bangka, Lombok, Interkoneksi Kalimantan, Kendari, Ternate Tidore, Ambon, dan Jayapura,” pungkas Rida.