Jakarta, TAMBANG – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina Gas (Pertagas) mencatatkan kinerja nyata selama tahun 2018 dengan menjangkau keuntungan higienis perusahaan sebesar USD 146 juta. Angka tersebut melebihi perolehan laba bersih tahun sebelumnya.
“Tahun 2018, kami sukses meningkatkan keuntungan dari USD141 juta menjadi USD146 juta,” ungkap Fitri Erika Corporate Secretary Pertagas seusai pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 di Gedung Oil Center, kantor pusat Pertagas, di Jakarta, Rabu (15/4).
Prestasi dari segi keuangan tidak lepas dari meningkatnya kinerja operasi yang sukses memajukan volume Transportasi Gas sebanyak 2 persen dari 502.043 MMSCF di 2017 menjadi 512.271 MMSCF di 2018. Transporasi Minyak dari ruas pipa Tempino-Plaju juga mencatatkan kinerja konkret adalah 3,71 MMBO atau naik 10 persen dari tahun kemudian.
Lini perjuangan pemrosesan LPG juga meningkat 4 persen dibanding tahun kemudian menjadi 214.446 Ton. Bisnis Regasifikasi LNG turut berkembang8 persen dari tahun 2017, dari 42.132 BBTU menjadi 45.624 BBTU. Peningkatan paling signifikan terdapat pada bisnis Kompresi Gas. Volumenya naik 41 persen dari 1.791 BBTU di tahun 2017 menjadi 2.531 BBTU di 2018.
Total Aset Pertagas di 2018 naik signifikan adalah 106 persen dibanding tahun 2017. Pada simpulan 2018 total asset Pertagas adalah USD2,048 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh penambahan investasi di tahun 2018. Sepanjang tahun 2018 Pertagas sudah menuntaskan bebagai proyek yakni Pipa Transmisi Gas Grissik-PUSRI, Pipa Transmis Gas Semare, Pipa Distribusi INL dan Polytama dan Jaringan Gas Rumah Tangga di Jambi, Balikapapan, Bontang dan Penajam Paser Utara.
Total nilai investasi Pertagas di tahun 2018 ialah USD152 juta. Saat ini, Pertagas juga masih menyelesaikan beberapa proyek yang tengah berlangsung ialah Pipa Transmisi Gas Gresik-Semarang, Pipa Transmisi Gas Duri-Dumai, Pipa Distribusi PDTA-PDTI dan Jaringan Gas Rumah Tangga di Samarinda dan PALI.
Erika menyatakan, selaku bentuk bantuan nyata bagi kenaikan perkembangan ekonomi nasional, fokus utama Pertagas adalah menawarkan infrastruktur gas di Indonesia. “Harapannya dengan kian banyak infrastruktur gas, penyaluran gas dari produsen ke konsumen lebih mudah sehingga suplai energi akan terus tersadar,” papar Erika.
Dalam RUPS pemegang saham Pertagas juga menetapkan untuk mengubah jajaran direksi Pertagas. Perubahan tersebut berbentukpenambahan satu jabatan Direktur gres yakni Rosa Permata Sari akan secepatnya bergabung di Pertagas sebagai Direktur Teknik dan Operasi. Sebelumnya, Rosa menjabat selaku Group Head Program Management Office di PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
“Dengan pengalaman panjang beliau, Pertagas optimistis Ibu Rosa akan dapat menjinjing dan menyebarkan peran Pertagas di bisnis gas Indonesia,” ungkap Erika.
Keyakinan tersebut sesuai dengan amanah pemerintah dalam pembentukan holding gas yakni untuk mendorong ketahanan energi nasional.
Jajaran Direksi gres Pertagas berkomitmen untuk terus membangun infrasturktur gas, mengembangkan pemanfaatan gas dengan harga yang lebih terjangkau, dan mendorong pengembangan bisnis LNG, juga bisnis gas yang lain. Seluruh perjuangan ini dilakukan demi mendorong perekonomian Indonesia.
Berikut susunan direksi Pertagas:
Direktur Utama : Wiko Migantoro
Direktur Komersial : Achmad Herry Syarifuddin
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Indra Setyawati
Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis : Tenny R.A. Rusdy
Direktur Teknik dan Operasi : Rosa Permata Sari