Jakarta,TAMBANG, Mungkin terlihat gila kalau datang-datang truk raksasa yang umum beroperasi di lokasi tambang, masuk ke pemukiman warga. Tetapi itulah yang terjadi di Pahang, Malaysia pekan lalu. Ketika itu sebagian besar wilayah Malaysia tengah dilanda peristiwa banjir. Ribuan warga terpaksa mengunsi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa dekade terakhir.
Diantara info dan cerita seputar peristiwa banjir ini, juga terselip dongeng yang ramai diperbincangkan terkait truk raksasa yang menerobos genangan air. Kehadiran truk tambang raksasa di lokasi banjir dibagikan warga melalui video singkat. Video ini lalu dibagikan di media umum. Warga Pahang menyebutnya dengan “King Kong, Penyelamat Mangsa Banjir”.
Dump Truck yang biasa memuat materi tambang ini menyurusi jalanan yang telah digenangi banjir. Secara perlahan Truk ini menyelamatkan dan membantu para korban banjir. Dump Truk ini berasal dari suatu perusahaan tambang emas di Pahang, Malaysia adalah Specific Resources Sdn Bhd., anak perusahaan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) asal Indonesia.
Dump Truck ini dioperasikan Sadri Asreil Sahair, karyawan dari Specific Resources Sdn Bhd yang bertugas selaku operator Dump Truck. Sadri mengatakan bahwa operasi penyelamatan korban banjir ini dikerjakan pada Senin kemudian (4/1/2021) atas aba-aba dari pihak kepolisian Pahang. Dalam pelaksanaanya Ia dibantu rekan kerjanya. Mereka menuju lokasi yang diarahkan.
Operasi evakuasi korban banjir ini, berlangsung dari pukul 12 siang hingga pukul 7 malam hari. Selain menolong evakuasi para korban banjir, “King Kong” ini juga dipakai untuk mengantarkan masakan serta tenaga kesehatan ke lokasi peristiwa.
“Kali pertama saya tiba di tempat banjir, banyak orang yang melihatnya bertanya-tanya mengapa aku di situ sebelum melihat kami mengambil menyelamatkan korban banjir pertama. Dari situ, mereka sadar kehadiran kami untuk menolong,” jelas Sadri.
Meski cuma dapat menolong dalam waktu singkat tetapi Ia mengaku hal ini menjadi ingatan seumur hidupnya. Letih dan penatnya hilang saat mendengar ucapan terima kasih dari para korban yang dibantu.
Ia menerangkan mengemudi dalam keadaan banjir juga menguji keahliannya alasannya tidak tahu apa yang berada dalam air banjir. Selain itu Ia juga tetap tetap memprioritaskan faktor keselamatan alasannya menyangkut nyawa orang banyak.