Jakarta,TAMBANG,-Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendorong PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk terus membuatkan pemanfaatan energi geothermal. Ini menjadi bagian dari upaya mendukung Indonesia mencapai sasaran net zero emission 2060.
Arahan tersebut disampaikan pria yang bersahabat disapa Ahok ini ketika melakukan Manajemen Walkthrough (MWT), dengan mendatangi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6. PLTP Lahendong unit 5 dan 6 berkapasitas 2×20 megawatt (MW) yang diatur PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), pada Senin (22/11).
Dalam kunjungan tersebut, Ia didampingi Tim Komite Komisaris, Dewan Komisaris, Direksi Sub Holding Pertamina Power & New Renewable Energy (NRE) dan Direksi PGE.
Dalam kesempatan ini rombongan komut berdiskusi dengan para pekerja dan memutuskan kehandalan dan keamanan dalam pengoperasian PLTP yang beada di Sulawesi Utara tersebut.
Basuki menyampaikan, PGE harus terus mengembangankan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi, sehingga mampu menjadi energi masa depan Pertamina.
“Panas bumi ialah salah satu energi hijau dan ramah lingkungan yang mampu mendukung Indonesia menuju net zero emission sehingga perlu terus dikembangkan dan disokong sebagai energi kala depan Pertamina,” ujar Basuki dalam sambutannya.
PGE Area Lahendong sendiri memiliki kapasitas terpasang 120 MW dan memiliki peranan penting dalam menawarkan 20 persen energi di Provinsi Sulawesi Utara. Kapasitas tersebut akan bertambah, dengan dibangunya PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW.
Proses pembangunan PLTP tersebut dikala ini telah memasuki tahap Engineering Procurement Construction & Commissioning (EPCC), proyek ini ditargetkan siap dioperasikan pada Desember 2021 ini.
Pembangunan PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW untuk mewujudkan Komitmen PGE dalam memenuhi target (goals) ke tujuh Sustainable Development Goals (SDGs) dalam memastikan jalan masuk energi terjangkau, dapat dipercaya, berkesinambungan, dan terbaru bagi semua ( affordable and clean energy ). Hal ini dibuktikan dengan penggunaan fluid kerja R1233zd (E) yaitu refrigerant non-flammable yang ramah lingkungan pada instalasi pembangkit Binary berkapasitas 1×500 kW ini.
Hal ini jugas merupakan kesepakatan PGE yang menerapkan aspek environment, social, dan governance (ESG) dalam setiap aspek melakukan bisnisnya
Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo menyampaikan apresiasi atas MWT yang dikerjakan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dan siap melakukan target-sasaran yang diamanatkan terhadap PGE dalam berbagi geothermal di Wilayah Kerja Panas Bumi PGE.
“Kami berterima kasih atas perhatian pak Basuki kepada energi panas bumi dengan mengunjungi PGE Area Lahendong. PGE siap untuk terus berkomitmen melakukan pengembangan energi panas bumi tidak cuma sebagai energi listrik.” kata Eko.
Pertamina selaku pionir pengembangan geothermal di Indonesia dan dilanjutkan oleh PGE, yang sudah mempunyai pengalaman 35 tahun dalam pengoperasian lapangan geothermal.
Saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.133 MW, dan kontribusi dari Wilayah Kerja PGE sebesar 88 persen dari total kapasitas terpasang geothermal di Indonesia, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilakukan melalui Kontrak Operasi Bersama.
Dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE, dibangkitkan dari dari 6 Area yakni Area Lahendong – Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 120 MW, Area Kamojang – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW, Area Ulubelu – Lampung dengan kapasitas terpasang sebesar 220 MW, Area Karaha – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW, Area Lumut Balai – Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 55 MW dan Area Sibayak – Sumatera Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 12 MW.