JAKARTA, TAMBANG – PT Bumi Resources, emiten batubara dalam negeri masih mengutamakan pangsa pasar domestik di tahun ini meski seruan dan harga batubara global melonjak imbas konflik Rusia dan Ukraina.

Sekretaris Perusahaan Bumi, Dileep Srivastava mengatakan bahwa baik Rusia maupun Ukraina merupakan negara pengekspor tertinggi dengan target negara-negara Asia. Sehingga mampu ditentukan negara-negara tersebut akan mencari jalan alternatif untuk impor batubara dari negara yang lain termasuk Indonesia.

“Kedua negara ialah produsen batubara, Rusia adalah pengekspor batubara peringkat tinggi-beberapa pasar mereka di Asia. Sehingga mampu dikenali bahwa mereka akan gugup dan mencari sumber alternatif sebagai kemungkinannya,” ungkapnya, dikutip selasa (1/3).

Dileep menyebut bahwa pertentangan membuat perseroan menerima usulan dari para pembeli yang terdampak. Namun, berdasarkan Dileep Bumi masih ingin konsentrasi untuk memenuhi kebutuhan batubara dalam negeri.

“Pertanyaan di mana-mana terus bertambah tetapi mungkin terlalu dini untuk memutuskan ini cuma untuk pertentangan Eropa Timur untuk ketika ini. Hujan La Nina sudah menghipnotis produksi kami selama 3 bulan terakhir (diperkirakan akan terus berlanjut). Memenuhi ajakan domestik ialah prioritas kami sebelum ekspor dikala ini,” ungkapnya.

Dileep lalu mengungkapkan bahwa pada tahun ini Bumi sudah meningkatkan sasaran buatan hingga 85 metrik ton (MT) sampai 90 MT. Sementara pada tahun 2021 bumi cuma menargetkan bikinan sebesar 78-80 MT.

“Sulit diprediksi untuk Indonesia namun Bumi telah memandu 85MT,-90MT buatan di TA 22 vs 78MT – 80 MT di TA 21,” jelasnya.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?