Jakarta,TAMBANG,- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai bab dari Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) sukses melebihi sasaran bikinan geothermal triwulan ketiga tahun 2021. PGE berhasil mencatat bikinan setara listrik (Electric Volume Produce – Geothermal) sebesar 3.861 GWh atau lebih tinggi 2.9% dari sasaran yang ditetapkan sebesar 3.752 GWh. Pencapaian di atas target tersebut alasannya pelaksanaan operation excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System.
Secara rinci, Area Geothermal (AG) Kamojang sukses mencatat buatan setara listrik sebesar 1.463 GWh atau lebih tinggi 11% dari sasaran triwulan ketiga tahun 2021 sebesar 1.319 Gwh. Kemudian AG Ulubelu mencatat buatan setara listrik sebesar 1.332 GWh atau lebih tinggi 3% dari sasaran yang sebesar 1.293 GWh. Untk AG Lumut Balai produksinya setara listrik sebesar 336 GWh atau lebih tinggi 13% dari sasaran yang sebesar 381 GWh.
Selain menjaga pasokan listrik dari pembangkit yang sudah dioperasikan saat ini, PGE juga melaksanakan kajian dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi untuk pembangkitan energi listrik dari wilayah operasi eksisting. Area yang menjadi fokus permulaan dalam kajian ini yaitu Area Ulubelu (Lampung) dan Area Lahendong (Sulawesi Utara).
“PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi (energy mix) nasional menjadi 23% pada 2025 di sektor panas bumi dengan seni manajemen bisnis yang terukur untuk menjadi World Class Green Energy Company. Kedepannya PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 Giga Watt (GW) pada 2030.” kata Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto.
Pertamina sebagai pionir pengembangan panas bumi di Indonesia dan dilanjutkan oleh PGE, yang sudah mempunyai pengalaman 38 tahun dalam pengoperasian lapangan panas bumi di Indonesia.
Saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.175,7 MW, dan donasi dari Wilayah Kerja PGE sebesar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, yang berisikan 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilakukan lewat Kontrak Operasi Bersama. Hal ini akan berpeluang menghemat emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sementara pencapaian dan komitmen PGE dalam Bidang Keselamatan Kerja dan Bidang Lingkungan Dalam pelaksanaan operasinya PGE sudah berhasil meraih lebih dari 15.000.000 jam kerja selamat. Hal ini ialah sebuah faktor yang sangat krusial di bidang bisnis energi.
Selain itu PGE Area Lahendong menerima Zero Accident (Kecelakaan Nihil) Award dan Area Kamojang mendapat penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid19 di Tempat Kerja dengan Kategori Platinum dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. PGE juga menerima beberapa penghargaan Subroto Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Atas bantuan dalam pengembangan panas bumi di Tanah Air, PGE juga mendapat 6 penghargaan Subroto Award 2021. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap perusahaan atas upaya pengelolaan kesehatan dan keamanan kerja serta lindungan lingkungan (K3LL) geothermal secara baik dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Pencapaian dan Komitmen PGE dalam Bidang Manajemen Mutu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) meraih 3 penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dalam Dharma Karya ESDM ini terdapat tiga jenis tingkatan penghargaan. Pertama tingkat Utama, yang artinya telah berjasa sungguh besar di sektor ESDM dan bersifat nasional.
Kedua tingkat Madya, yang memiliki arti berjasa besar di sektor ESDM, dan jasanya bersifat lintas sektoral. Dan ketiga tingkat Muda, yakni berjasa di sektor ESDM, dan jasanya bersifat sektoral. Penghargaan pertama diberikan Menteri ESDM Arifin Tasrif kepada perwira PGE, ialah Mohamad Husni Mubarok, PhD dengan penghargaan tertinggi adalah Dharma Karya ESDM tingkat Utama.
Husni merupakan satu-satunya perwakilan dari Pertamina Group yang menerima penghargaan Dharma Karya ESDM klasifikasi Utama ini. PGE juga mendapat penghargaan Dharma Karya ESDM tingkat Muda, untuk PC-Prove GIMS.
Ini ialah sistem yang mengembangkan efektifitas audit management system lewat Sistem Aplikasi PAS (PGE Audit System) di PGE, dan penghargaan yang diberikan untuk FT-Prove Jas Lab, atas inovasi teknologi untuk meningkatkan mutu dan kuantitas pengujian sampel uap geothermal dengan sistem ACID CONVERSION (ACONV) di PGE Area Kamojang.
PGE juga meraih penghargaan tertinggi dalam Forum Inovasi Nasional melalui ajang Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) XXV dan International Quality & Productivity Convention (IQPC) 2021 yang dilakukan secara virtual pada 15 – 18 November 2021. Di ajang ini, PGE kembali menorehkan prestasi dengan menemukan 2 penghargaan yakni Diamond Award yang ialah penghargaan tertinggi serta Best Performance Award sebagai bentuk penghargaan selaku presenter terbaik pada stream penjurian.
PGE terus berkomitmen untuk pengembangan geothermal dan memutuskan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis geothermal PGE. Penerapan faktor-aspek ESG ini ialah upaya dalam menunjukkan nilai tambah serta pemberian PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi gres terbarukan yang ramah lingkungan terutama geothermal.
Selain itu, pengembangan penyediaan energi geothermal yang dikerjakan PGE merupakan wujud pemberian dan memenuhi akad goal ke tujuh SDGs (Sustainable Development Goals) adalah memutuskan saluran energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan terbaru bagi bagi semua (affordable and clean energy).