Jakarta,TAMBANG, Perusahaan tambang nikel PT Vale Indonesia, Tbk mencatat pemasukan sebesar USD 214,2 juta di kuartal III tahun ini. Sementara penjualan nikel matte tercatat sebesar 19.998 metrik ton. “Volume penjualan kami terus bertambah kuartal III tahun ini,” demikian disampaikan CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Nico Kanter dalam siaran pers yang diterima www.tambang.co.id.
Nico mengakui kinerja nyata perusahaan didapat dari kenaikan harga nikel selama tiga bulan terakhir. “Kami membukukan keuntungan sebesar USD26,3 juta pada kuartal III tahun ini, walaupun beban pokok pemasukan sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.” terperinci Nico.
Untuk dimengerti harga realisasi PT Vale pada kuarta III tahun ini 10% lebih tinggi dibandingkan pada kuartal II. Harga realisasi kuartal III tahun ini sebesar USD10.712 per ton. Sementara harga realisasi di kuartal II tercatat sebesar USD 9.774 per ton. Hal ini memberikan kondisi harga yang lebih baik.
Selain itu dibanding kuartal II tahun 2019, volume bikinan juga mengalami peningkatan sebesar 12%. Produksi nikel matte di kuartal III sebesar 19,820 metrik ton. Sedangkan dikuartal sebelumnya tercatat sebesar 17,631 metrik ton.
Sedangkan beban pokok pemasukan hanya naik sebesar 3%. Kemudian ongkos materi bakar, yang merupakan salah satu item biaya terbesar Perseroan berkembangsebesar 9% dibandingkan pada kuartal sebelumnya. Jika daripada kuartal II, penggunaan HSFO per metrik ton pada kuartal III berkembangsebesar 8% sementara harga menurun sebesar 4%. Pada masa yang serupa, penggunaan diesel per metrik ton menurun dari triwulan sebelumnya dengan harga per liter tetap stabil dari kuartal II hingga kuartal III.
EBITDA perseroan di kuartal III ini tercatat sebesar USD70,3 juta. Mengalami peningkatan yang cukup besar dibanding kuartal II yang tercatat sebesar USD28,9 juta. Hal ini terjadi alasannya lebih tingginya volume pemasaran dan harga realisasi.
Kemudian Kas dan setara Kas Perseroan pada 30 September tercatat sebesar USD201,7 juta. Sementara sebelumnya di kuartal II Kas dan Setara perseroan tercatat sebesar USD111,9 juta. Sementara belanja modal perusahaan tercatat USD16,5 juta di kuartal III yang secara jumlah lebih rendah dimana tercatat USD42,2 juta
Nico memastikan komitmen perusahaan untuk tetap fokus pada banyak sekali inisiatif pengurangan biaya guna menjaga daya saing Perseroan dalam jangka panjang. Namun tetap memprioritaskan nilai utama Perseroan yaitu keselamatan jiwa.