Jakarta, TAMBANG – Perkembangan proyek di Blok Pomalaa mendapatkan perhatian serius dari administrasi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dan mitranya Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou).  

Selama dua hari yaitu Rabu sampai Kamis (9/6/), Chairman Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited Chen Xuehua (Chairman Chen) bersama CEO PT Vale, Febriany Eddy bertemu dengan Bupati Kolaka, Ahmad Safei untuk memutuskan bahwa proyek akan segersa beroperasi.

Chairman Chen dan rombongan secara khusus melayang dari Zhejiang, China, dan mendarat di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Mereka mengunjungi lokasi proyek di antaranya pelabuhan, area penambangan, dan rencana area HPAL Plant.

Pada kunjungan ini, PT Vale dan Huayou kembali mempertebal kesepakatan dan soliditas, agar proyek di Blok Pomalaa secepatnya terlaksana, dan beroperasi dengan semangat keberlanjutan.

“Proyek di Pomalaa bukan ‘akan’ melainkan ‘sedang’ dalam tahap pembuatan,” kata Febrianny dalam keterangannya, Senin (13/6).

 Bupati Kolaka, Ahmad Safei berharap proyek secepatnya beroperasi sehingga penduduk lokal bisa diperbantukan selaku tenaga kerja.  

“PT Vale dibutuhkan lebih singkat mewujudkan pabrik di Kolaka. Dengan berdirinya pabrik, akan mempekerjakan masyarakat lokal sehingga angka pengangguran dan kemiskinan mampu menyusut,” ujar Safei.

“Jika PT Vale membutuhkan pemberian, Pemerintah Kabupaten Kolaka, siap membantu sesuai dengan kewenangannya,” imbuhnya.

Chairman Chen juga menyatakan hal yang serupa. Menurutnya, PT Vale sudah sukses melakukan pekerjaan sama dengan masyarakat setempat dalam mempercepat penyelesaian proyek ini.   

“Kami menyaksikan kolaborasi yang anggun, kolaborasi yang manis antara Vale dengan penduduk sekitar, sehingga kami juga akan merasa lebih tenang.”

Sementara,  VP Huayou, Gao Baojun menyampaikan bahwa investasi di blok Pomalaa merupakan keputusan terbaik. Dia berharap, proyek ini mempunyai faktor Enviromental, Social, and Governance (ESG) yang optimal.

“Setelah berkunjung langsung ke Blok Pomalaa, pihak Huayou semakin optimis bahwa investasi di Pomalaa adalah keputusan yang baik, dan proyek ini menjadi salah satu yang terbaik bagi Huayou. Selama pelaksanaan (Proyek) nanti, terkait dengan pelaksanaan unsur ESG dan juga untuk bab social and communication,  perlu juga kerja sama dari Vale untuk tolong-menolong merealisasikan kinerja ESG yang lebih baik,” jelasnya.

Sebagai INFORMASI, komitmen antara PT Vale Indonesia dimulai pada penandatanganan kerangka kerja sama dengan Huayou pada 27 April 2022 lalu. Pada kerangka kolaborasi, Huayou akan membangun pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) dengan teknologi dan proses sesuai tolok ukur kelas dunia.

Sementara, PT Vale Indonesia berperan melakukan penambangan nikel berupa bijih limonit dan bijih saprolit berkadar rendah. Operasi HPAL di Blok Pomalaa ini menargetkan kapasitas produksi hingga 120.000 metrik ton Nikel per tahun.

PT Vale dan Huayou sepakat untuk berkerja sama dengan sketsa rendah karbon. Keduanya berkomitmen untuk sama sekali tidak memakai kerikil bara sebagai materi baku pembangkit listrik. Dengan kata lain, PT Vale dan Huayou akan mencari alternatif sumber energi yang lebih ramah lingkungan untuk meminimalisasi jejak karbon dari operasi pertambangan di daerah ini. 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?