Jakarta, TAMBANG- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencapai hasil menyenangkan di tengah tantangan makro dan ketidakpastian pasar watu bara global. Pada semester I tahun 2019 keuntungan inti ADRO naik 38 persen menjadi USD371 juta.
Berdasarkan data laporan keuangan ADRO, dari segi EBITDA operasional, ADRO mencatat capaian sebesar USD691 juta atau naik 17 persen y-o-y, dan menjaga marjin EBITDA operasional yang tinggi pada tingkat 39 persen. Hal ini sesuai dengan panduan EBITDA untuk satu tahun yang berkisar USD1- USD1,2 miliar.
CEO Adaro Energy, Garibaldi Thohir menyampaikan, disiplin ongkos terus dipraktekkan demi menjaga marjin yang sehat.
“Adaro tetap berkomitmen kepada penciptaan nilai yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, yang juga mencakup bantuan dalam bentuk royalti dan pajak terhadap Pemerintah Indonesia,” ungkap Garibaldi dalam informasi resmi, Jumat (23/8).
Adapun royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah RI naik 12 persen y-o-y menjadi USD189 juta alasannya adalah peningkatan pendapatan perjuangan. ADRO terus menunjukkan bantuan positif untuk pembangunan negara dan mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Pada Semester I tahun 2019 ADRO membayar USD356 juta dalam bentuk royalti dan pajak penghasilan tubuh.
Pencapaian operasional dan keuangan yang solid pada semester I tahun 2019 merefleksikan mode bisnis ADRO terbukti tangguh dalam menghadapi siklikalitas industri ini dan memungkinkan perusahaan untuk mengorganisir pasar di jangka pendek.