Jakarta,TAMBANG, Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menggandeng Kementerian Perindustrian mendukung pembuatan cangkul dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kegiatan ini dilaksanakan di desa binaan industri kecil menengah berakal besi, Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Kerja sama ini juga sebagai bagian dari acara Mata Kuliah Umum, Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Kuliah Kerja Nyata (MKU, MBKM, KKN) mahasiswa Teknik Metalurgi ITB. Mengusung tema “Pengabdian Masyarakat Top Down Desa Binaan (LPPM).”

Acara pembukaan yang turut dihadiri Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut (IKM LMEA) Kemenperin, Dini Hanggandari dibuka pada Selasa, (5/10). 

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Teknologi Bandung (LPPM-ITB), Sugeng Joko Sarwono, mengapresiasi acara mahasiswa tersebut dengan menggandeng Kementerian Perindustri. Mahasiswa bisa terjun pribadi ke penduduk dengan memberi solusi atas problem di lapangan utamanya dibidang usaha kecil menengah.

“Dalam Pelaksanaannya, akademisi ITB selalu berupaya sinergi dengan berbagai kawan, baik masyarakat, perangkat desa, pihak swasta, termasuk kantor dinas, pemerintah daerah sampai kementerian. Melalui LPPM, ITB berusaha untuk menolong menyelesaikan problem bangsa di lima lingkar yakni Bandung Raya, Jawa Barat, Jawa, Luar Jawa, dan kawasan Perbatasan/3T,” jelas Sugeng.

Sugeng menyebut bahwa selama ini LPPM-ITB melakukan acara Pengabdian Masyarakat dalam bentuk pemberdayaan, pelatihan, penerapan produk teknologi tepat guna. Program tersebut fokus pada empat sasaran prioritas yaitu, pemberdayaan desa binaan, mitigasi, pembiasaan dan penanggulangan tragedi, industri kreatif dan pariwisata, dan pemulihan dan reaktivasi ekonomi.

“Program pendampingan bagi IKM Pandai Besi di Desa Mekar Maju, Kabupaten Bandung yakni salah satu desa yang mendapat perhatian selama beberapa tahun terakhir ini. Pada kegiatan pendampingan ini ITB dan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian (IKM LMEA) telah menjalin kolaborasi dalam pelatihan dan penguatan IKM bakir besi di Desa Mekarmaju,” lanjut Sugeng.

Sementara itu, Koordinator Program Pengabdian Masyarakat Top Down dan Desa Binaan, Akhmad A. Korda menyebut bahwa pelat baja selaku materi baku cangkul merupakan salah satu kunci penting dalam pemenuhan SNI cangkul.

“Pada dasarnya produksi cangkul oleh IKM umumnya menggunakan materi baku plat baja, berlawanan dengan industri skala yang lebih besar, contohnya di mancanegara yang memakai tata cara penempaan panas. IKM tidak mampu untuk menyelenggarakan perlengkapan penempaan panas tersebut. Karenanya, pelat baja yang dipakai harus tepat spesifikasinya agar produk risikonya dapat memenuhi target SNI”, kata Akhmad. 

Menurut Akhmad cangkul yang telah menyanggupi SNI bukan hanya melindungi kepentingan konsumen pengguna melainkan akan mengangkat harga jual cangkul, yang pada jadinya mampu memajukan kemakmuran pelaku IKM pandai besi dan masyarakat sekitarnya,” tambah Akhmad Korda.

Menurut Akhmad akademisi ITB telah banyak terlibat dalam upaya pelatihan IKM cerdik besi di Desa Mekarmaju . “Ditjen IKMA telah mengadakan banyak program training dan juga tunjangan perlengkapan terhadap para IKM arif besi Mekarmaju. Akademisi ITB pada banyak peluang selalu dilibatkan dan mendukung acara pelatihan tersebut. Kali ini mahasiswa kami bahkan mengikuti dedikasi penduduk ini melalui MKU MBKM KKN. Protokol kesehatan sangat kami amati untuk menangkal penularan covid-19. Peserta yang terlibat sudah divaksin dan telah dikerjakan swab test sebelum program,” ujarnya.

Pada potensi yang sama, Kepala Desa Mekarmaju, Usep Bunyamin berharap program ini berhasil dan cangkul SNI bisa terwujud. Selain itu Ia pun meminta supaya program mirip ini dikerjakan secara rutin, mengingat nyaris semua warganya berprofesi sebagai berilmu besi.

“Pandai besi sudah menjadi mirip budaya di desa kami sejak kakek buyut kami. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor IKM terpelajar besi ini. Kami sungguh-sungguh berharap acara pelatihan IKM berlangsung secara rutin dan SNI cangkul mampu terwujud, biar mampu memperbaiki harga jual alat pertanian dan kesudahannya mampu mengangkat kesejahteraan para IKM dan penduduk di Desa Mekarmaju ini”, kata Usep.

Ia menerangkan telah semenjak aku menjadi Kades pada tahun 2014, ITB sudah datang dan mengawali program pelatihan IKM cerdik besi. “Kami sudah menilai Pak Korda selaku bagian dari desa Mekarmaju. Dua tahun terakhir ini, program pengembangan IKM terpelajar besi sempat sedikit terhambat sebab dana desa banyak terserap untuk kebutuhan penduduk akhir pandemi”, tambah Usep.

Salah satu peserta MKU MBKM KKN, Amyra Nur Rahmani merasa bahagia karena dapat mencar ilmu bersosialisasi dan berkomunikasi pribadi dengan para pandai besi. “Kami ingin turut mencar ilmu bagaimana cangkul mampu diproduksi hingga menerima SNI. Rasanya bahagia apabila mahasiswa juga menerima kesempatan dalam proses tersebut,” tutur Amyra.

Peserta yang lain, Alif Abdul Rahman menambahkan bahwa program ini mampu menumbuhkan kedekatan dirinya selaku mahasiswa dengan masyarakat yang bergelut dibidang yang serupa dengannya, adalah bidang yang berhubungan dengan prodi Teknik Metalurgi.

”Selama ini aku di kampus lebih banyak belajar hal-hal terkait industri metalurgi pada skala yang besar, namun di sini kami akan berguru tahapan proses metalurgi yang sederhana ialah bikinan cangkul kecil-kecilan dengan perlengkapan yang terbatas, padahal dengan sasaran mutu sesuai dengan SNI. Ternyata tantangannya tidak gampang. Ya rasanya kami mahasiswa perlu punya perhatian kepada IKM-IKM, kan mereka menopang kehidupan masyarakat banyak”, kisah Alif.

Sedikit info, acara seremonial turut dihadiri perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian terhadap Masyarakat, Institut Teknologi Bandung (LPPM-ITB), Direktorat IKM LMEA Kementerian Perindustrian, Dosen dan Mahasiswa penerima MKU MBKM KKN Program Studi Teknik Metalurgi FTTM ITB.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?