Jakarta, TAMBANG – Regional Manager Micromine, Sahrul Hidayat menerangkan soal pentingnya metode pembelajaran berbasis digital (e-learning), termasuk untuk keperluan pendidikan dan training di sektor pertambangan. Menurutnya, daerah tambang Indonesia yang kebanyakan berlokasi di daerah terpencil mampu diakali dengan versi e-learning.

E-learning memberikan keleluasaan yang sungguh luas, contohnya kita bicara spesifik ke dunia pertambangan, kita semua tahu bahwa dunia petambangan itu beroperasi di tempat yang terpencil,” kata Sahrul dalam webinar bertajuk e-Learning Development for Mining Industrial Purposes in Indonesia, dikutip Rabu (10/11).

Menurutnya, e-learning memberi kemudahan dalam hal komunikasi, memperhemat waktu, dan memperlancar proses distribusi acara pertambangan, tergolong di dalamnya bisa mengeksplorasi sumber-sumber informasi dari dunia internasional.

“Model ini bisa menanggulangi duduk perkara komunikasi, waktu dan alokasi. Kesempatan terbuka sekali saat kita melakukan e-learning ini, pertama ialah susukan kepada international learning sources. Para pembelajar maupun pelatih bisa berkolaborasi tanpa menghilangkan kualitas,” tuturnya.

Dengan aneka macam fasilitas yang ditawarkan tersebut, kata Sahrul, metode e-learning ke depan dinilai bisa menjawab sejumlah tantangan utama dalam operasi penambangan yang selama ini dikeluhkan para pebisnis.

“Tantangan itu semua ada di lima arena, pertama di productivity. Bagaimana para operator atau kapabilitas alat itu mampu dioptimalkan. Kedua, unschedule maintenance cost (biaya perawatan tidak bersiklus) yang menjadi konsentrasi besar di dunia pertambangan. Ketiga workforce development (pengembangan tenaga kerja), keempat machine abuse (penyalahgunaan mesin) dan kelima safety,” paparnya.

Menurut Sahrul, jika tata cara pembelajaran digital dan analisis data kesehatan mesin dikombinasikan, maka akan menghasilkan banyak hal yang sangat powerfull.

“Saya cuma mengambil sampel dari satu bagian adalah dari mining operation. Misalnya meminimalkan biaya operasi, memaksimalkan efektivitas pembelajaran, mengetahui profil tenaga kerja dan mengembangkan produktivitas dengan risiko yang lebih kecil,” jelasnya.

Sebagaimana dikenali e-learning adalah versi pembelajaran yang disampaikan secara elektronik. Model pembelajaran berbasis digital ini memiliki dua jenis, yakni e-learning sinkronus dan kedua asinkronus.

E-learning sinkronus yakni tata cara pembelajaran di mana siswa terlibat dalam pembelajaran tersebut pada waktu yang serupa. Sementara e-learning asinkronus yakni sistem pembelajaran dimana siswa belajar bahan yang sama dalam waktu yang berlainan. 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?