Jakarta,TAMBANG, Tong Djoe, usahawan pemilik Tunas Group,Pte.Ltd meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada Selasa (8/2). Ia meninggal dalam usia 94 tahun. Selain sebagai pebisnis, Tong juga dikenal selaku salah satu pelaku sejarah Kemerdekaan Indonesia yang ikut terlibat dalam usaha melawan penjajah. Ia bareng Ayahnya ikut membantu para perjaka di Sumatera Selatan berjuang menghalau penjajah.

Kiprah lainnya, Tong juga ialah salah satu sosok penting dibalik berdirinya Permina yang kini menjadi PT Pertamina (Persero). Hal ini disampaikan Engelina Pattiasina, putri JM Pattiasina salah satu pendiri PT Pertamina.

Mantan anggota dewan perwakilan rakyat-RI ini mengisahkan tugas Tong dalam membantu kedua tokoh pendiri Pertamina dalam periode-periode permulaan operasional di Pangkalan Brandan.

“Karena negara dikala itu mustahil menurunkan budget, ia turun tangan untuk melaksanakan santunan skala kecil di Singapura dan Hongkong untuk sobat-temannya, Ibnu Soetowo dan JM Pattiasina yang sedang berjuang mendirikan industri minyak nasional di Pangkalan Brandan biar Permina mampu beroperasi. Hal Itu dilaksanakan sebelum kredit minyak pertama untuk Pertamina turun dari Nosodeco – Jepang,” papar Engelina.

Enggelina mengakui Tong Djoe adalah ialah sosok yang bekerja dalam diam, di diam-diam. Jasanya untuk Republik Indonesia sangat besar. “Selain nama-nama pendiri Pertamina antara lain Ibnu Soetowo dan JM Pattiasina, Tong Djoe yaitu sosok yang mustahil diabaikan dalam berdirinya Industri Minyak Nasional, Pertamina,” kata Engelina.

Tong Djoe sendiri sudah lama berbisnis multi bidang di Indonesia, utamanya dengan usahawan China. Saking bersahabat dengan usahawan China, beliau berperan menjembatani pembukaan kembali relasi diplomatik Indonesia dengan China pada dasawarsa ’90-an.

Meski sepi dari pemberitaan dalam lima tahun, Tong Djoe yang selama ini diketahui selaku pemilik perusahaan Tunas Group Pte. Ltd. banyak berperan dalam membuka kembali kekerabatan diplomatik antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Pengusaha kapal ini telah menjalin relasi dengan para presiden Indonesia semenjak pada era Presiden Sukarno. Dalam relevansinya dengan sejumlah presiden Indonesia dewasa ini, Tong Djoe banyak berperan dalam membuat jalinan usaha jualan antara para pebisnis Indonesia dan Tiongkok dan menawarkan hikmah terhadap beberapa presiden dalam berafiliasi dengan negara tersebut.

Atas perjuangan Tong Djoe dan segala upayanya dalam menolong Indonesia, sejak perang kemerdekaan hingga kurun pembangunan ekonomi, Presiden Habibie atas nama Republik Indonesia menunjukkan Penghargaan Bintang Jasa Pratama terhadap taipan ini, 25 Agustus 1998, diserahkan langsung oleh Menlu Ali Alatas di Gedung Deplu Pejambon, Jakarta.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?