Jakarta, TAMBANG – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), perusahaan tambang mineral pelat merah mengumumkan bahwa pihaknya menargetkan capaian kinerja buatan dan pemasaran komoditas utama yang kasatmata pada tahun 2022.

Terkait dengan rencana bikinan logam emas, seiring dengan dimulainya fase pasca tambang pada tambang emas Cibaliung, yang dikelola oleh entitas Anak Usaha, PT Cibaliung Sumberdaya pada tahun 2022, Perusahaan menargetkan buatan emas konsolidasian tahun 2022 sebesar 911 kg (29.289 troy oz) yang berasal dari tambang emas Pongkor.

Sedangkan terkait target penjualan emas pada tahun 2022 ditargetkan berada pada tingkat yang optimal sebesar 28.011 kg (900.574 troy oz) dengan mengutamakan ekspansi basis konsumen di dalam negeri.

“Selain optimalisasi dalam aspek bikinan dan penjualan, Perusahaan berkonsentrasi dalam upaya pengelolaan ongkos yang cermat lewat pelaksanaan acara-acara efisiensi yang sempurna utamanya terkait dengan beban-beban yang dapat ditangguhkan,” kata sekretaris perusahaan ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangannya, dikutip Jumat (3/6).

Sementara, target bikinan logam perak direncanakan sebesar 6.643 kg (213.577 troy oz) dengan sasaran pemasaran mencapai 8.643 kg (277.878 troy oz).

Terkait dengan produk feronikel, ANTAM menargetkan volume bikinan dan penjualan di tahun 2022 sekitar 24-25 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi). Target produksi dan penjualan feronikel yang ditetapkan turut memperhitungkan tingkat utilisasi operasi pabrik feronikel ANTAM di Pomalaa yang tinggi serta mengedepankan kesetabilan dan keamanan operasi pabrik.

Untuk komoditas bijih nikel, pada tahun 2022 ANTAM menargetkan total buatan bijih nikel mencapai 12,10 juta wet metric ton (wmt), berkembang 10% dari capaian bikinan bijih nikel tahun 2021 sebesar 11,01 juta wmt.

Penjualan bijih nikel pada tahun 2022 ditargetkan meraih 10,05 juta wmt atau berkembang 31% dari capaian penjualan bijih nikel tahun 2021 sebesar 7,64 juta wmt.

“Peningkatan sasaran pemasaran bijih nikel tersebut seiring dengan outlook kemajuan industri pembuatan nikel di dalam negeri,” ujarnya.

Untuk komoditas bijih bauksit, pada tahun 2022, ANTAM menargetkan volume buatan sebesar 1,80 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik CGA Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit terhadap konsumen pihak ketiga.

“Target produksi ini berkembang sekitar 8% dibandingkan volume buatan 2021 sebesar 1,67 juta wmt,” ujarnya.

Terkait pemasaran bijih bauksit tahun 2022, Perusahaan menargetkan tingkat pemasaran sebesar 1,44 juta wmt, cenderung stabil dibandingkan capaian penjualan tahun 2021 yang sebesar 1,42 juta wmt.

Terkait dengan produk Chemical Grade Alumina (CGA), Perusahaan melalui Entitas Anak, PT Indonesia Chemical Alumina, menargetkan tingkat bikinan dan pemasaran alumina masing-masing sebesar 126 ribu ton alumina.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?