Jakarta,TAMBANG,-Kementerian BUMN sudah membentuk beberapa holding BUMN mirip Pupuk Indonesia dan MIND.ID. Selain itu masih ada sejumlah planning holding yang hendak dibuat. Masih ada sejumlah rencana pemerintah untuk membentuk holding.

Meski masih ada suara pro dan kontra terkait kebijakan holding BUMN, namun sejauh ini pembentukan holding sudah memberi beberapa faedah. Ini mengemuka dalam dalam suatu diskusi yang dijalankan Padjadjaran Inisiatif Series bernuansa ‘Efektivitas dan Konstruksi Holding BUMN untuk Nusa dan Bangsa’ yang digelar secara virtual.

Disebutkan bahwa pembentukan holding sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diarahkan untuk mendorong perusahaan-perusahaan negara lebih efisien dan berdaya saing. Untuk itu, perlu transformasi dengan mengedepankan visi yang berpengaruh, dan membangun tata cara yang bagus dan terintegrasi.

Holding BUMN juga dibutuhkan mampu menimbulkan perusahaan pelat merah lebih mendapat keyakinan publik maupun penanam modal sehingga ke di abad mendatang. Selain itu, holding BUMN juga mesti memperlihatkan dampak economic dan social value untuk masyarakat.

Hadir pada program tersebut selaku nara sumber yakni Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Bakir Pasaman dan Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak. Hadir pula selaku penanggap yakni Yayan Satyaki, SE, M.SI, Ph.D, akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad; Dr Slamet Usman Ismanto, peneliti senior Padjadjaran Inisiatif/Akademisi Fisip Unpad; serta Muhammad Fawwaz Raihanto, Wakil Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad.

Selain narasumber dan penanggap, hadir pula Ketua Ikatan Alumni Unpad Irawati Hermawan, dan Dr Eng Boy Yoseph C,S,S,A.,S.T, M.T yang menunjukkan opening speech dan keynote speech.

Achmad Bakir Pasaman dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa sesudah menjadi holding, program-acara perusahaan yang bersifat strategic dikerjakan oleh fungsi holding. Sementara anak perusahaan yang berada di bawah holding lebih fokus ke aktivitas buatan.

“Dengan terbentuknya holding, langkah perusahaan menjadi lebih terintegrasi sehingga tidak ada lagi tumpang tindih antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya di bawah holding,” ujar Bakir.

Menurutnya, apa yang dilakukan perseroan setelah holding terbentuk betujuan membangun model manufacturing network untuk mengoptimalkan cost-to-serve terbaik bagi konsumen. Selain itu, taktik yang dilaksanakan juga dapat mengimplementasikan pergantian dalam hal distribusi menurut model jaringan yang paling optimal.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak. Menurutnya, dengan terintegrasinya perusahaan-perusahaan pertambangan di bawah holding MIND ID, maka perusahaan pertambangan milik negara menjadi lebih punya skala usaha yang lebih besar.

“MIND ID ini menjadi strategic holding, jikalau ada progran yang tidak jalan di anak perusahaan, holding akan bantu. Begitu juga korelasi dengan pemangku kepentingan seperti dewan perwakilan rakyat dan pemerintah, maka itu permasalahan holding. Ini supaya administrasi di ana perjuangan bisa lebih focus pada seni manajemen bikinan,” kata Orias.

Dia menyertakan, sehabis menjadi holding, MIND ID yang sekarang membawahi PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, PT Timah Tbk, Vale dan MIND ID Trading, menetapkan sejumlah pencapaian antara lain target investasi di mancanegara, kasar melaksanakan eksplorasi, memperbaiki daya saing, serta beraliansi dengan BUMN lain.

“Yang tidak kalah penting selaku perusahaan kita juga menerapkan model recycle economy yang dibuktikan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Ini telah diperlihatkan oleh PT Bukit Asam yang meraih Proper Emas lebih dari lima kali berturu-turut,” kata Orias.

Sementara itu, Yayan Satyaki mengungkapkan, setuju dengan versi holding yang dikembangkan oleh pemerintah seperti dibentuknya MIND ID yang konsentrasi pada penanganan natural resources. Dengan demikian, kata ia, diperlukan ke depannnya BUMN tidak cuma konsentrasi pada bikinan tambang tetapi juga menunjukkan perhatian pada sustainability resource.

Adapun Slamet Usman Ismanto memberikan bahwa perusahaan-perusahaan holding yang berbasis lingkungan, harus memperlihatkan faedah lebih baik kepada kawasan setempat dan penduduk sekitarnya.

“Maka dari itu perlu penyusunan visi, membangun tata cara yang berpengaruh dan tantangan yang lain adalah menyamakan pandangan,”ujar dia.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?