Jakarta,TAMBANG, Indonesia mempunyai potensi panas bumi yang cukup besar. Pemerintah pun  mendorong pemanfaatan potensi geothermal ini sebagai salah satu sumber energi gres dan terbarukan. Salah satunya dikerjakan dengan mendorong pengeboran kawasan kerja geothermal di Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Saat ini kegiatan ini tengah dalam tahap hukuman oleh Pemerintah mulai tahun 2021. Optimalisasi potensi panas bumi di lokasi tersebut dinilai layak menyanggupi syarat untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) guna mematangkan planning ekplorasi tersebut pada Kamis (4/3). Pembangunan PLTP Tampomas tersebut ialah bab dari percepatan pengembangan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

“Pemilihan lokasi program eksplorasi geothermal oleh Pemerintah di kawasan Gunung Tampomas tersebut berdasarkan rangking yang sudah ditetapkan oleh Badan Geologi dan surat permintaan Bapak Bupati Sumedang terhadap Menteri ESDM,” ujar Direktur Panas Bumi Harris mewakil Direktur Jenderal EBTKE di Sumedang (4/3).

Berdasarkan hasil studi Badan Geologi, sambung Harris, wilayah Gunung Tampomas memiliki sumber daya panas bumi sebesar100 Mega Watt (MW) dengan rencana pengembangan sebesar 55 MW.

Pelaksanaan acara WKP Tampomas sendiri akan dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022 mencakup kegiatan sosialiasai, koordinasi hingga pengurusan perizinan mirip Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) – Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA), izin lokasi dan sebagainya. “Milestone pelaksanaan ekplorasi geothermal oleh pemerintah akan dimulai tahun ini hingga 2025,” ungkapnya.

Program ekplorasi panas bumi oleh Pemerintah bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya geothermal sehingga meminimalisir risiko kegagalan para pengembang. “Ini pasti ialah upaya faktual dari Pemerintah guna mendukung ketersedian energi yang berasal dari geothermal,” terang Harris.

Harris memastikan, geothermal diharapkan dapat berperan dengan menyumbangkan 7.241,5 MW kapasitas terpasang di tahun 2025. Saat ini, jumlah kapasitas terpasang baru 2.130,7 dari 4.793 MW dimana Jawa Barat menyumbang terbesar sebesar 1.193,8 MW.

“Hasilnya sungguh aktual meskipun permulaan-permulaan pelaksanaan kegiatan panas bumi banyak dinamika. Yang paling penting yakni sinergi semua pihak menyaksikan semua ini sebagai proyek kepentingan bersama,” tegas Harris.

Di samping itu, keberdaan pembangkit listrik geothermal mampu menyerap banyak tenaga kerja. “Kira-kira satu PLTP mampu menampung 400 orang mulai dari proses buka lahan, eksplorasi hingga ekploitasi dan pengembangan,” ungkap Harris.

Menyambut planning proyek PLTP tersebut, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir optimis kehadiran PLTP akan menawarkan manfaat untuk kesejahteraan penduduk setempat. “Saya harap proyek ini ada akselerasi lebih singkat seiring mulai dilaksanakannya sosialisasi kepada masyarakat, kenali dan solusi permasalahannya apa,” lanjut Dony.

Pemkab Sumedang sendiri berkomitmen terus mendorong pemanfaatan EBT untuk meraih sasaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebesar 23% pada tahun 2025. “Kami akan menyusun tindakan sistematis dengan sistem pentahelix. Saya percaya dengan konsolidasi birokrasi dan mobiliasi modal sosial penduduk dilema-msalah di lapangan akan teratasi,” pungkas Dony.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?