Jakarta, TAMBANG- Minggu siang (14/8) pedoman listrik di kawasan Jakarta, Jawa Barat, dan Banten mengalami pemadaman. Meski Minggu malam (4/8) listrik telah menyala, tetapi hingga Senin siang (5/8) anutan listrik di Jakarta dan sekitarnya belum sepenuhnya pulih. Sejumlah warga mengungkapkan ajaran listrik sempat menyala lalu kembali padam.
Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengungkapkan pemadaman secara meluas dalam waktu lama hampir tidak pernah terjadi sebelumnya. Pasalnya, PLN telah menerapkan Digital Monitoring System yang canggih, sehingga begitu ada gejala blackout mampu segera diketehui dan diatasi dalam waktu singkat.
Menurut Fahmi kali ini terjadi kerusakan transmisi terjadi di beberapa daerah secara serentak, sehingga PLN perlu waktu untuk memperbaikinya. Kerusakan transmisi yang terjadi di beberapa daerah serempak merupakan kecelakaan pemadaman (black out accident) yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen.
“Dampak sungguh merugikan bagi konsumen. Bahkan, menimbulkan kerugian ekonomi bagi konsumen industri, khususnya UMKM yang tidak memilikin genset memadai,” ungkap Fahmy lewat keterangan resmi, Senin (5/8).
Lebih lanjut Fahmy menyampaikan, padahal sebelum PLN sudah mampu meraih tingkat pemadaman mencapai nyaris nol persen. Kejadian ini kembali memperburuk capaian kinerja PLN.
Ia menilai memang tidak ada hubungan secara eksklusif black out accident dengan penetapan Dirut PLN Baru, namun berdasarkan Fahmy penetapan PLT Dirut secara bergantian sungguh menggangu kinerja dan jalannya organisasi PLN, tergolong dalam penanganan black out accident secara cepat.
“Menteri BUMN mesti segera menetapkan Dirut PLN definitif dalam waktu akrab ini. Agar strategic corporation dan operational decisions dapat diputuskan secara sempurna dan cepat,” lanjut Fahmy.