JAKARTA, TAMBANG – Pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter feronikel milik PT Antam Tbk yang terletak di Halmahera Timur, Maluku Utara, bakal dialiri listrik PT PLN persero hingga 111 Megawatt. Hal ini guna mempercepat proses hilirisasi sebagaimana telah diamanatkan pemerintah sementara waktu lalu.

“Smelter ialah salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Dengan tunjangan listrik PLN, smelter yang sudah final dibangun ini akan segera beroperasi penuh. Dengan adanya sinergi bareng PLN, smelter ini akan beroperasi pada 2022 ini,” ujar Direktur Utama Antam, Nicolas Kanter dalam informasi tertulis, dikutip Jumat (11/2).

Dukungan ini termaktub dalam Head Of Agreement (HOA) antara PLN dan Antam yang dilaksanakan di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis 10 Februari kemarin.

Proses pembangunan dan penyambungan listrik, kata Nicko, diharapkan akan dijalankan secara cepat, sempurna dan jago. Hal ini agar dapat memajukan donasi terhadap negara dan menunjukkan manfaat lebih utamanya bagi penduduk yang ada di sekeliling wilayah operasi pabrik.

“Kami meyakini dengan sinergi yang baik antara Antam dan PLN, upaya percepatan hilirisasi mineral khususnya dalam kaitannya dengan komoditas nikel mampu terealisasi segera,” ujar Nico.

Senada dengan Nicko, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan pihaknya siap menyuplai listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau feronikel milik perseroan MIND.ID tersebut.

“PLN siap memasok keperluan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan. PLN menyiapkan kapasitas lebih besar yaitu 111 MW untuk menjamin keandalan pasokan dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan,” tukasnya.

Pasokan listrik rencananya akan terbagi menjadi dua tahap. Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok keperluan listrik ANTAM sebesar 51 MW. Kedua, setelahnya PLN selama 12 bulan akan menyelesaikan pasokan listrik sebesar 60 MW untuk keperluan listrik sepenuhnya smelter feronikel.

“Kapasitas 111 MW ini dedicated untuk mendukung kebutuhan Antam hingga jangka panjang. Silakan jikalau ke depan Antam memerlukan aksesori suplai listrik, kami juga sudah siap,” ujar Darmawan.

Untuk mampu memenuhi keperluan listrik tersebut, PLN akan mendatangkan dua mesin pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dual fuel system dari wilayah Sumatera Selatan sebesar 51 MW dan Jambi sebesar 60 MW untuk dibawa ke Halmahera Timur sehingga mampu mengoptimalkan pasokan listrik untuk smelter Antam.

“Ada beberapa daerah yang saat ini oversupply secara pasokan sehingga pembangkit tersebut saat ini underutilize. Sehingga ini bisa kita maksimalkan pemanfaatannya untuk smelter feronikel milik Antam di Halmahera Timur,” paparnya.

Darmawan menyebut kerja sama ini diyakini bisa memperkuat ekosistem BUMN. Apalagi, smelter yang dibangun Antam ini merupakan amanat pemerintah untuk menggenjot produk hilirisasi mineral.

“Kita semua tahu bahwa pembangunan smelter ini merupakan bab dari proyek strategis nasional. Tentunya multiplier effect-nya sungguh banyak dari dorongan kemajuan ekonomi, lapangan kerja, dan pengembangan daerah,” tutup Darmawan.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?