Senggigi,TAMBANG – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) selaku organisasi profesi di bidang pertambangan menyelenggarakan Temu Profesi Tahunan (TPT) ke XXVIII. Kali ini tema yang diusung “Pengelolaan Pertambangan Indonesia dalam Era Industri 4.0”. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari 29-31 Oktober dibuka Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Gatot Aryono.
Ketua Umum Perhapi Rizal Kasil dalam sambutannya menjelaskan alasan tema TPT kali ini terkait Industri 4.0. Menurutnya pertumbuhan teknologi sudah menjadi keniscayaan dan tidak mampu dihindarkan tergolong oleh pelaku usaha di Industri pertambangan.
“Diharapkan digitalisasi dan pertumbuhan berita teknologi yang ada ketika ini menjadi fasilitas untuk meningkatkan mutu pengelolaan mulai dari performa safety, lingkungan dan CSR. Karena hal-hal itulah yang selama ini menjadi indikator penting kesuksesan pengelolaan pertambangan,”jelas Rizal.
Sementara Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan terima kasih sebab PERHAPI memilih NTB selaku kawasan dilaksanakannya Temu Profesi Tahunan (TPT). Siti sendiri mengakut tidak abnormal dengan dunia pertambangan sebab selama kurang lebih 10 tahun melakukan pekerjaan di perusahaan tambang.
“Kadang aku suka murung saat ada yang sungguh anti dengan dunia tambang, sebab kadang mereka kurang paham. Pengalaman saya selama melakukan pekerjaan di tambang faktor lingkungan ialah sebuah yang tidak diabaikan. Karenanya saya yakin ke depan pertambangan insyaallah akan semakin ramah kepada lingkungan,”terang Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah.
Ia pun berharap konferensi PERHAPI kali menciptakan hal hal yang produktif. “Untuk menyebabkan tambang semakin familiar bagi penduduk NTB dan bukan sebagai sebuah yang ditakuti. Sebaliknya paham fungsi pentingnya tambang ada,”katanya lagi.
Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur juga menjelaskan wacana keadaan Lombok yang sudah mulai bangkit pasca gempa. Saat ini pemulihannya telah sekitar 80% dan ditargetkan tahun ini sudah mampu mencapai 100%. Selain itu Lombok menurut Ibu Wakil Gubernur juga diketahui dengan peluangpariwisatanya.
“Oleh kesudahannya Bapak dan Ibu di sini tidak hanya untuk mengikuti konferensi dan diskusi tetapi juga berkesempatan melihat keindahan NTB,”katanya.
Sementara Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Gatot Aryono menegaskan PERHAPI sebagai kawan strategis yang paling dekat. Ia juga mengakui bahwa tata kelola dan transparansi di industry pertambangan sudah semakin baik.
“Jika masih ada perilaku pro dan kontrak tentu dianggap wajar. Tetapi bagaimana kita berusaha untuk menyampaikan manfaat dan peran penting pertambangan bagi perekonomian nasional dan pertumbuhan suatu tempat,”jelas Bambang.
Ia juga meminta anggota PERHAPI untuk turut terlibat dalam mengkampanyekan hal positif dari kedatangan acara pertambangan. “PERHAPI ialah partner aku yang paling erat yang memperlihatkan usulan pada pemerintah. Kita memang harus memberikan masukan terhadap apa yang menjadi prinsip dasar pertambangan ke masyarakat”pungkasnya.