Seoul, TAMBANG – PT Pertamina (Persero) dan Eximbank Korea Selatan sepakat menandatangani Framework Agreement (FA) senilai USD1,5 Milliar untuk mendukung proyek-proyek Pertamina. Proyek tersebut diantaranya modernisasi dan pembangunan kilang yang diketahui dengan Proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) dan New Grass Root Refinery (NGRR).

 

Penandatanganan FA dijalankan oleh Direktur Keuangan Pertamina, Pahala N. Mansury dan CEO Eximbank (Kexim), Eun Sung-Soo di sela-sela pertemuan 2019 Pertnership Forum – Oil and Gas Downstream Indonesia, di Seoul, Korea Selatan, Selasa (2/7). Hadir dalam momen penting ini Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2), Ignatius Tallulembang, dan Direktur Infrastuktur Tambang dan Energi, Kemenko Kemaritiman RI, Yohannes Yudi Prabangkara.

 

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, inisiasi kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi yang telah dibangun sebelumnya dengan beberapa kawan dari Korea Selatan seperti Hyundai dan SK yang tergabung dalam Joint Operation (JO) pekerjaan EPC RDMP Balikapan.

 

“Dengan adanya Framework Agreement ini diperlukan akan semakin membuat lebih mudah kolaborasi yang melibatkan mitra berpotensi lain dari Korea Selatan, utamanya dalam proyek RDMP Balikpapan,” ungkap Fajriyah melalui informasi resmi, Rabu (4/7).

 

 

Kerja sama ini, lanjut Fajriyah, akan sungguh berguna bagi kedua belah pihak dan Pertamina kian berkomitmen untuk menjamin availability, accessibility & affordability energi nasional atau dalam konteks ini energi untuk perekonomian Indonesia.

 

“Kerjasama yang bersahabat antara Pertamina dengan berbagai kawan pembiayaan dari Korea Selatan akan kian memperkuat pelaksanaan proyek RDMP Balikpapan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan,” lanjut Fajriyah.

 

Sebagai kelanjutan dari penandatangan kolaborasi tersebut, Pemerintah Indonesia dan Korea lewat Pertamina dan Kexim juga menggelar program Vendor Day pada tanggal 2-3 Juli 2019. Kegiatan yang menggandeng pelaku perjuangan bidang konstruksi dari Indonesia & Korea ini berhasil menawan sekitar 250 orang dari 38 perusahaan Indonesia dan 60 perusahaan Korea. Dari aktivitas ini dibutuhkan ada kolaborasi kerjasama antara vendor dari kedua negara.

 

Dengan mempertemukan pelaku usaha dari kedua belah pihak, Pertamina juga berharap akan mendukung program TKDN Pemerintah dalam pengembangan project RDMP Balikpapan. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Kemenko Maritim, Yohannes Yudi Prabangkara bahwa Pertamina mesti mempertimbangkan standar TKDN dalam pengembangannya.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?