Jakarta,TAMBANG,- Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan mitra kerja samanya Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) akan memulai serangkaian proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ini dilaksanakan guna mendukung penghematan emisi karbon dan mendukung target pemerintah dalam mempercepat transisi energi serta sasaran bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
PLTS ini secara keseluruhan akan menempati lahan seluas 28,16 hektar yang berada di tiga lokasi adalah Rumbai, Duri dan Dumai Camp dan dibutuhkan bisa menciptakan 25 Mega Watt untuk mendukung aktivitas operasi di WK Rokan.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina (Persero) Mulyono yang hadir dalam program groundbreaking menyampaikan proyek PLTS ini merupakan role versi dan salah satu yang paling besar di Indonesia. “PLTS yang diperlukan akan menghasilkan 25 MW ini merupakan bab dari planning Pertamina untuk mencapai 200 MW. Melalui pembangunan PLTS ini, WK Rokan menemukan efisiensi sebesar USD 5 juta,” ungkap Mulyono.
CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, Direktur Utama PT PHR Jaffee A. Suardin, Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman, Direktur Proyek dan Operasi Pertamina NRE Norman Ginting dan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus.
Sementara Direktur Utama PT PHR Jaffee A. Suardin menyebutkan tenaga Surya selaku salah satu energi gres terbarukan bukan sekedar tren global yang diadopsi di Indonesia. Transisi energi hijau yang berkelanjutan ialah prioritas negara. “PHR dalam hal ini turut berpartisipasi dalam mendukung sasaran pemerintah melalui Grand Strategi Energi Nasional untuk mempercepat transisi energi dan sasaran bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 % pada 2025 serta mencapai net-zero emissions di tahun 2060 dengan jangka menengah 29%-41% di tahun 2030,”terperinci Jaffee A. Suardin.
Sementara CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro menyampaikan kerja sama strategis ini merupakan bentuk akad Pertamina Group untuk mengawali transisi energi dari halaman sendiri dan berkontribusi terhadap acara pemerintah. “PLTS WK Rokan ini akan menjadi salah satu showcase energi bersih Pertamina di gelaran G20. Pertamina NRE akan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk merealisasikan transisi energi yang berkelanjutan,” ucap Dannif dalam sambutannya.
Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertamina NRE menandatangani nota kesepahaman pada tanggal 15 November 2021 untuk rencana penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk kawasan kerja Rokan Pertamina. Dalam aktivitas ini, Pertamina NRE dan PHR sudah berkolaborasi bareng untuk melakukan studi kelayakan proyek tahap pertama yang terbukti tidak mengusik keandalan tata cara kelistrikan PHR. Proyek ini juga akan mengoptimalkan penggunaan unsur dalam negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait TKDN.
Sebagaimana dimengerti, Indonesia memiliki kelebihan berupa lokasi geografis yang sungguh berpeluang untuk energi surya. Panel surya dengan teknologi fotovoltaik akan dipasang memakai dua tata cara yaitu yang terpasang di tanah (ground-mounted) dan yang berada di atap bangunan (rooftop). Energi surya yang ditangkap lalu dikonversikan melalui inverter sehingga energi listrik tersebut berikutnya dipakai di WK Rokan.
Melalui PLTS ini, pengaruh yang diperlukan tidak cuma menghemat emisi karbon sebanyak 23.000 ton per tahun, tetapi juga adanya pengurangan pemakaian fuel gas sebesar 352 MMSCF per tahun serta pengurangan ongkos operasi sebesar 4.3 juta US$ per tahun. Selain itu, PLTS juga membantu meminimalisir pemanasan global yang mampu menjadikan perubahan iklim.
Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, PHR terus berpegang teguh pada kesepakatan untuk mengimplementasikan faktor environment, social and governance (ESG) dalam pengelolaan bisnisnya. Pertamina mengambil peran besar di presidensi G20 Indonesia dimana Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menduduki jabatan sebagai Chair of Task Force Energy, Sustainability, and Climate (ESC) dari Business 20 (B20), yaitu ruang obrolan bisnis internasional yang menjadi bab dari acara penting G20.
Turut hadir dalam acara ini Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman, Direktur Proyek dan Operasi Pertamina NRE Norman Ginting dan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus.