Jakarta,TAMBANG,- Pertamina Power Indonesia selaku Subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE) setuju melaksanakan penandatanganan komitmen kerja sama dengan Hyet Solar Netherlands BV (Hyet Solar) pada Kamis (7/4). Keduanya setuju untuk berbagi manufaktur photovoltaic (PV) foil.
Acara penandatanganan MoU tersebut disaksikan oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia Mayerfas. Penandatanganan dikerjakan secara virtual oleh Dannif Danusaputro selaku Chief Executive Officer Pertamina NRE dan Rombout Swanborn selaku Chief Executive Officer Hyet Solar.
“Penandatanganan MoU ini dikerjakan pada momen yang tepat karena sejalan dengan Visi Indonesia 2045 dan Presidensi G20 untuk meraih kedaulatan energi serta sustainable energy transition di Indonesia. Saya percaya kerja sama kedua pihak ini akan berkontribusi pada upaya nasional dan global dalam mewujudkan energi yang lebih hijau,” terperinci Mayerfas.
Dalam kolaborasi ini, Hyet Solar mengusung teknologi pv foil berjulukan Solar Powerfoil yaitu berbentukfilm tipis yang dibentuk dari lapisan sel surya berbahan silikon amorf dan mikro-kristal, dengan bentuk seperti foil setebal 0,5 mm yang dapat digulung. Kelebihan dari teknologi PV foil yaitu efisiensi dari sisi pemasangannya sebab bisa dipasang di banyak sekali macam permukaan.
“Pertamina NRE yakni entitas yang terdepan dalam menemani transisi energi Pertamina. Kita semua menuju net zero emission. Pertamina secara bertahap bertransformasi dari perusahaan lebih banyak didominasi bisnisnya energi fosil menjadi perusahaan dengan emisi karbon rendah. Kerja sama strategis ini merupakan salah satu inisiatif Pertamina NRE untuk berbagi bisnis manufaktur PV. Pengembangan teknologi PV foil di Indonesia akan menjadi kesempatanyang baik untuk peningkatan TKDN,” tutur Dannif.
Hal ini diamini oleh Rombout yang menyatakan dengan lugas, “Suatu kehormatan bagi kami bahwa kami mampu berkontribusi pada pengembangan teknologi dalam transisi energi di Indonesia. Ini ialah produk PV yang kreatif, yang mana 95% bahan bakunya ada di Indonesia, sehingga dapat meminimalisir penggunaan bagian impor”.
Sebagai fase awal dari kolaborasi ini, Hyet Solar akan melakukan pilot project pengembangan Solar Powerfoil skala kecil. Apabila pilot project tersebut menyanggupi parameter investasi, kedua pihak akan melanjutkan dengan studi kelayakan.
Pertamina NRE tengah berangasan menjalankan proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dikala ini fokusnya yaitu internal Pertamina dan potensinya mencapai 500 MW, tergolong PLTS di SPBU-SPBU Pertamina yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Untuk melakukan percepatan transisi energi, Pertamina NRE berkolaborasi dengan banyak sekali kawan strategis, baik kolaborasi teknis ataupun investasi.
Pertamina NRE memegang peran strategi dalam upaya Pertamina menghemat emisi karbon dan mendukung pemerintah meraih net zero emission tahun 2060. Pertamina sudah menyatakan janji penuh untuk mengimplementasikan faktor environment, social, and governance (ESG) sehingga terwujud bisnis yang baik dan berkesinambungan bagi lingkungan sekitar.