Jakarta,TAMBANG,- Kinerja aktual yang sukses ditorehkan Subholding Upstream Pertamina di kuartal I tahun ini membangkitkan optimisme. Total capaian produksi migas Subholding Upstream Pertamina triwulan I Tahun 2021 meraih 861 MBOEPD. Lebih tinggi 2% dari target triwulan I yang ada di RKAP Tahun 2021 sebesar 848 MBOEPD.
“Capaian ini sebanyak 147 MBOEPD dari lapangan Internasional dan 713 MBOEPD dari domestik. Kami bersyukur untuk Triwulan 1 Tahun 2021, kami bisa menahan laju penurunan buatan alamiah di mayoritas lapangan kami,” ungkap Budiman Parhusip, CEO Subholding Upstream Pertamina.
Capaian tersebut diperoleh dari seluruh lapangan migas yang berada di dalam portofolio Subholding Upstream, baik internasional maupun domestik mulai dari PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina EP, PT Pertamina EP Cepu, PT Pertamina Hulu Indonesia dan PT Pertamina Internasional EP serta beberapa perusahaan yang lain.
Untuk buatan gas domestik, Subholding Upstream Pertamina berhasil meraih 2.405 MMCFD atau 104% dari target produksi kuartal I RKAP sebesar 2.318 MMCFD. Sedangkan untuk penyalurannya atau lifting gas, sebesar 1.914 MMCFD.
“Produksi minyak domestik juga memperlihatkan donasi signifikan. Sampai dengan Maret 2021, buatan minyak domestik mencapai 298 MBOPD dengan lifting meraih 290 MBOPD. Kami terus berusaha untuk dapat memenuhi sasaran-target yang sudah ditetapkan,” lanjut Budiman.
Selain dari domestik, lapangan migas di luar negeri yang dikelola Pertamina juga turut andil dalam pencapaian Subholding Upstream. Produksi minyak dari lapangan di mancanegara hingga dengan Maret 2021 yakni 97 MBOPD atau 106% dari sasaran YTD RKAP 2021. Sedangkan gas, buatan sebesar 291 MMCFD.
Sementara dari kegiatan eksplorasi juga terus melanjutkan acara seismik. Sampai dengan kuartal I, realisasi seismik 2D sudah mencapai 1.647 km atau 133% dari yang ditargetkan. Sedangkan seismik 3D sudah mencapai 198 km2.
Untuk acara pemboran, Subholding Upstream Pertamina telah menyelesaikan 1 pemboran sumur eksplorasi dari 4 yang dilakukan, dan 46 sumur pengembangan dari 66 sumur yang dijalankan. Sedangkan untuk aktivitas work over sudah dilaksanakan sebanyak 124 acara atau 113% dari yang ditargetkan dan aktivitas well intervention sudah mencapai 2.334 aktivitas atau 101% dari sasaran 2.301 acara di TW1.
Perubahan organisasi di Pertamina utamanya di hulu menjadi Subholding Upstream membuat aktivitas hulu migas di Pertamina lebih adaptif, lincah dan efisien. Lewat Subholding Upstream, sinergi seluruh kawasan kerja melalui regionalisasi mampu meningkatkan operational excellence, mempercepat proses pengembangan bisnis serta proses pengambilan keputusan menjadi lebih singkat dan agile alasannya berkurangnya proses birokrasi.
Budiman menyertakan bahwa Subholding Upstream Pertamina akan terus berusaha melaksanakan kinerja yang maksimal dengan berupaya menjaga produksi dan lifting serta melanjutkan acara eksplorasi, pengembangan dan inovasi-penemuan di seluruh perusahaan hulu untuk meraih target di tahun 2021 ini.
Berbagai upaya dilaksanakan untuk menjaga dan mengembangkan kinerja. Mulai dari aspek HSSE, memutuskan seluruh acara kerja mampu dijalankan tepat waktu, sempurna agenda, dan sempurna budget terutama kegiatan-kegiatan yang pribadi bekerjasama dengan peningkatan buatan terutama pemboran, work over dan well intervention, pengelolaan perubahan yang bagus. Ini dibutuhkan proses transisi tidak mengganggu progres pencapaian kinerja, mengembangkan budaya sharing dan sinergi antara regional di bawah Subholding Upstream, serta tetap menerapkan cost effectiveness.
“Kami sungguh mengapresiasi pinjaman nyata yang selalu diberikan oleh Kementrian ESDM, SKK Migas dan pihak-pihak lainnya. Dukungan tersebut akan menjadi penyemangat kami dalam menjawab tantangan dan memenuhi target yang sudah ditetapkan,” pungkas Budiman.