Jakarta, TAMBANG – Pertamina memastikan sudah siap menjadi operator Blok Corridor pada 2026, atau tiga tahun sesudah kontrak berjalan di Blok Corridor.

 

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, Pertamina menyambut baik keputusan pemerintah yang menyetujui kenaikan hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 30 persen kepada perusahaan migas nasional di Blok Corridor.

 

“Peningkatan hak PI bagi Pertamina ialah hal nyata. Kami percaya Pemerintah telah melaksanakan pertimbangan yang mendalam yang baik bagi semua pihak, dan Pertamina segera menyiapkan aneka macam strategi dan langkah untuk menjadi operator Blok Corridor pada tahun 2026 hingga persetujuan akhir pada tahun 2043,” ujar Fajriyah lewat informasi resmi, Selasa (30/7).

 

Kontrak bagi hasil Blok Corridor, lanjut Fajriyah akan berlaku 20 tahun, efektif semenjak 20 Desember 2023 dengan menggunakan sketsa gross split. Pada tiga tahun pertama, operatornya adalah Conoco Philips dan selama 17 tahun berikutnya menjadi hak Pertamina untuk mengelola Blok Corridor. Sebagai BUMN, Pertamina juga mendukung keterlibatan BUMD yang akan mendapat penawaran hak PI 10 persen.

 

Blok yang terletak di Banyuasin, Sumatera Selatan ini, tercatat mempunyai cadangan gas nomor tiga terbesar di Indonesia dimana buatan gasnya berkontribusi hingga 17 persen dari total bikinan gas nasional.

 

“Kami optimis mengorganisir Blok Corridor, ini sangat strategis sebab nantinya akan terintegrasi dengan Blok Rokan yang dikontrol Pertamina pada 2021 dan Kilang Dumai di Riau,” lanjut Fajriyah.

 

Seperti dikenali, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sudah menandatangani surat keputusan kesepakatan perpanjangan kesepakatan kerja sama pada Wilayah Kerja (WK) Corridor di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin, (22/7).

 

Perpanjangan ini, mulai berlaku sesudah 2023, ditandai meningkatnya hak partisipasi Pertamina dari 10 persen menjadi 30 persen.

Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan janji kerja niscaya (KKP) lima tahun pertama sebesar USD 250 juta dan bonus tanda tangan sebesar USD 250 juta.

 

“Dengan keputusan ini, kesempatannya kurun transisi di Blok Corridor akan berjalan dengan baik sehingga aktivitas operasi dan investasi mampu berjalan secara berkesinambungan untuk menjaga buatan Blok Corridor,” kata Fajriyah.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?