Jakarta,TAMBANG, PT Pertamina, Susanto August Satria, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI Kalimantan mmenegaskan pasokan BBM di Kabupaten Barito Timur mana. Dijelaskan pula bahwa sempat ada keterlambatan penyaluran BBM dari Integrated Terminal (IT) Banjarmasin selaku titik suplai menuju ke Kabupaten Barito Timur sejak dua hari kemudian. Keterlambatan ini disebabkan akses utama Mobil Tangki tidak dapat dilalui.
Pertamina telah berusaha seoptimal mungkin untuk menyalurkan BBM tersebut dengan cara menggunakan Landing Craft Tank (LCT). Kendaraan ini mengangkut Mobil Tangki untuk memenuhi keperluan BBM di Kab. Barito Timur.
Susanto memutuskan dua SPBU yang berada di Pasar Panas dan perbatasan Kalsel dengan Barito Timur mempunyai stok yang cukup yakni gasoline sebanyak 44.292 liter dan gasoil sebanyak 5.303 liter.
“Kami upayakan agar keperluan BBM tercukupi di wilayah Barito Timur, tetapi memang jalur yang biasanya dilalui oleh Mobil Tangki sementara tidak bisa sehingga penyaluran dari IT Banjarmasin menuju SPBU sedikit mengkonsumsi waktu yang lebih lama dibandingkan normalnya,” terperinci Satria.
Waktu yang ditempuh oleh Mobil Tangki bila dalam kondisi normal selama lebih kurang 8 jam, sedangkan kondisi kini memerlukan waktu sekitar 13-16 jam perjalanan.
Mobil Tangki yang memuat BBM gasoline untuk SPBU di kawasan Tamiang Layang, Barito Timur, sekitar 2 jam dari SPBU Ampah akan datang Kamis (21/1).
Lebih lanjut Satria menyertakan bahwa kami pastikan tidak ada perbedaan harga jual saat kondisi mirip ini dan kami harapkan masyarakat dapat membeli ke forum penyalur resmi Pertamina di mana mutu dan harga niscaya terjamin.
“Masyarakat tidak perlu melaksanakan panic buying, mari kita sama-sama berdoa semoga banjir segera surut dan infrastruktur mampu digunakan sebagaimana dalam kondisi normal sehingga penyaluran BBM mampu berjalan dengan tanpa kendala,” harapnya.